Ketika seorang warga negara Indonesia
meninggal dunia, di akhirat ia mendapat pertanyaan dari malaikat, apakah ia
ingin masuk ke surga pancasilais atau ke neraka kapitalis. Ia tersenyum
berbahagia karena akhirnya boleh memilih. Dan tentu saja ia memilih neraka
kapitalis.
Setelah memenuhi syarat untuk pindah, dengan
lama minimal satu tahun pada tempat pertama, ia pun mengajukan permohonan
pindah kepada Malaikat untuk pindah ke surga pancasilais. Permohonan itu
dikabulkan. Di tempatnya yang baru, ia dikerumuni penghuni surga yang lain dan
ditanyai bagaimana rasanya di neraka kapitalis.
“Sama seperti di sini,” katanya. “Di sana
kami juga diwajibkan memompa air.”
“Berapa jam kerja diberlakukan di sana?”
tanya yang lain.
“Sama seperti di sini,” jawab warga negara
Indonesia.
“Kalau begitu kenapa kamu meminta pindah ke
sini?” tanya yang lain.
“Oh begini, di sana kita harus bekerja dari
pukul delapan pagi sampai pukul delapan malam. Sedangkan di sini mula-mula ada
rapat, kemudian konperensi, lalu ekspose, kemudian rapat lagi, lalu istirahat
untuk merokok, kemudian peninjauan lapangan, kemudian masih ada kemungkinan
pompanya rusak.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar