Seorang pemuka agama sangat dihormati
disebuah kota
di mana dia tinggal. Kegiatan sehari-harinya memberikan pelajaran dan ceramah
kepada jemaatnya. Suatu saat si pemuka agama ini kelabakan dan bingung, karena
ternyata anak gadisnya ketahuan hamil lima
bulan. Segala cara otaknya di putar untuk mencari jalan keluar agar keluarganya
tidak malu, tetapi tidak mendapatkan jalan keluar. Akhirnya si anak dipanggil
dan disidang di keluarganya.
“Sejak kecil kamu dididik dan diajarkan
masalah agama, kenapa sampai terjadi hal seperti ini. Benar-benar kamu tidak
menjaga martabat keluarga!” kata si ayah dengan marah.
“Ayah,” jawab si anak dengan kalem.
“Sebenarnya saya hanya mengikuti ajaran ayah saja. Bukankah ayah selalu
mengajarkan bahwa kalau pipi kiri kita dipukul, kita harus memberikan pipi
kanan kita untuk dipukul juga. Nah, waktu itu Jhony mencium bibir saja, lalu
saya berikan dada saya, saya berikan dada, eh dia minta paha,.... ya akhirnya
saya berikan saja semua yang dimintanya, jadinya begini deh akhirnya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar