Di era reformasi, banyak sekali
kejadian-kejadian dan tindakan-tindakan biadab yang tidak berprikemanusian lagi
dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Perampokan di dalam bis pada
siang hari. Perampokan perhiasan wanita dengan secara paksa di depan umum.
Pembobolan bank dan belakangan ini banyak terjadi pemerkosaan.
Untuk menghindari kegelisahan-kegelisahan
tersebut, Bernard bergabung dalam suatu Ordo keagamaan yang seluruh warganya
mengabdikan dirinya lewat kerja keras tanpa bicara.
Seluruh warga Ordo ini hanya boleh bicara
satu kali saja dan itu pun terbatas dua kata. Dalam tempo tiga bulan.
Setelah Bernard berada dalam Ordo itu selama
tiga bulan, dia dibawa menghadap ke kamar studi.
“Anda hanya diizinkan bicara dua kata saja.
Anda mengerti?” pemimpin ordo mengawali
pembicaraan.
Bernard mengangguk.
“Anda ingin bicara?” tanya pemimpin.
la mengangguk lagi.
“Lalu, apakah dua kata Anda itu?” tanya
pemimpin ordo lagi melanjutkan.
“Tambah makan.”
Bulan pun berlalu dan lagi-lagi ia dibawa
menghadap ke kamar studi.
“Anda mau bicara?” kata pemimpin. Bernard
mengangguk.
“Apakah kata dua katamu itu?” tanya pemimpin.
“Saya pulang!” jawab Bernard “Itu hal yang bagus sekali,” “Anda tak bekerja apa
pun tetapi terus menerus mengeluh semenjak Anda masuk ke dalam biara ini,” ujar
pemimpin dengan senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar