Rabu, 10 Oktober 2012

Anggota Keluarga


Ada seorang pendeta “kaya,” terkenal dan mempunyai jemaat yang sangat besar. Pada suatu hari ia menerima telepon dari seorang anak kecil. “Pak pendeta, kata anak itu. “Tolong ke sini Pak. Ada seorang anggota keluarga saya yang sakit.”
Dengan segera Pak pendeta menutup telepon dan berangkat ke rumah anak itu. Setibanya di sana, ia bertanya kepada anak kecil itu.
“Siapa yang sakit dan mau di doakan”. Dengan muka sedih si anak menjawab: “Kucing saya, Pak Pendeta. Sudah tiga hari nggak mau makan dan minum”.
Pak Pendeta sangat kecewa dan jengkel karena yang sakit itu hanyalah seekor kucing. Kemudian, sambil menumpang tangan di atas kepala kucing itu. Pak Pendeta berkata:
“Baiklah mari kita berdoa! Hai kucing! Kalau kau ingin sembuh, sembuhlah dan kalau ingin mati, matilah. Amin!”
Kemudian Pendeta pulang dengan perasaan kecewa karena gara-gara seekor kucing, ia harus membatalkan janji untuk acara rapat penting. Anehnya, kebetulan kucing itu sembuh. Anak ini sangat gembira dan bersaksi kepada teman-teman tentang hal itu. Kejadian itu berlalu hingga suatu saat si anak itu mendengar bahwa Pendeta yang mendoakan kucing tempo hari jatuh sakit. Maka ia bersama-sama dengan teman-temannya datang mengunjungi Pak Pendeta yang sedang terbaring di tempat tidur. Sambil memberikan bunga, si anak itu berkata.
“Semoga cepat sembuh, Pak?”
“lya... iya... Doakan saja ya, nak, biar bapak sembuh!” kata sang Pendeta sambil lalu. Tiba-tiba si anak itu menumpangkan tangannya di atas kepala pak Pendeta dan berdoa.
“Hai kucing! Kalau kau mau sembuh, sembuhlah tapi kalau mau mati, matilah. Amin!”
(Yang akhirnya disambut dengan sorak-sorai anak-anak karena melihat pak Pendeta berdiri dari tempat tidur yang sebenarnya mau memarahi anak itu. Dengan teriakan: “Pak Pendeta sembuh! Pak Pendeta sembuh...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar