Seorang koruptor kelas kakap akhir-akhir ini
mulai gelisah karena perkembangan ekonomi yang semakin sulit. Sekarang proyek
banyak yang tertunda sehingga memperkecil penghasilan, sementara kekayaan yang
berlimpah mulai di selidiki petugas kejaksaan.
Sewaktu jayanya dia lebih banyak berfoya-foya
dan main dengan pelacur-pelacur kelas atas, sekarang dia lebih banyak merenung
di rumah dan mulai belajar berdoa. Inilah bunyi doa yang selalu diulang-ulang.
“Ya, Tuhan, jagalah kekayaanku jangan sampai
berkurang, tambahkanlah hartaku, berikanlah kesehatan yang prima agar aku selalu
dapat bermain dengan wanita-wanita cantik yang membutuhkan uangku. Bukankah aku
selalu memberikan sebagian uang kepada wanita yang memang membutuhkan ya,
Tuhan. Kalau bukan dari aku dari siapa lagi mereka bisa mendapatkan uang untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
“Ya, Tuhan, semoga yang terjadi adalah
kehendakMu bukan kehendakku ya Tuhan”. Setelah itu sang koruptor tidur dengan
nyenyak sekali, karena dia berfikir segala perbuatan yang dilakukannya adalah
kehendak Tuhan, jadi bukan kesalahannya.
bukankah memang begitu adanya ?
BalasHapus