Sebagai pemuda yang taat beribadah dan aktif
ke Gereja, Ramses sangat prihatin melihat Lamhot sahabatnya yang hidup dengan
serba tidak teratur. Di kampus kerjanya hanya menggoda teman-teman wanita, dan
sudah banyak gadis di tempat kuliahnya menjadi korban.
“Ah, teman-teman lain banyak yang lebih
bobrok dari aku!” begitu jawabnya setiap Ramses mengingatkan.
“Justru itu, seharusnya kita mampu menjadi
gembalanya kalau kita menganggap teman kita adalah domba-domba yang tersesat,”
nasihat Ramses.
Suatu hari Lamhot terlibat pertengkaran
dengan salah seorang laki-laki karena memperebutkan seorang gadis.
“Sebaiknya kau mengalah saja, nasihat Ramses.
Cobalah agar hidup kita bisa menjadi garam dunia.”
Lamhot yang masih penasaran dengan gadis yang
diincarnya menukas, “kau ini bagaimana sih! Kalau semua orang menjadi gembala
nanti akan banyak pengangguran, karena tidak ada lagi dombanya. Dan, kalau
semjua orang menjadi garam dunia nanti dunia ini menjadi keasinan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar