Di suatu kota kecil penduduknya dalam keadaan
resah, karena di kota tersebut beberapa bulan terakhir sering di datangi perampok
bertopeng yang selalu memperkosa wanita korbannya sebelum membawa barang-barang
pemilik rumah.
Sampai suatu hari perampok bertopeng tersebut
dapat tertangkap justru oleh seorang wanita yang suaminya kebetulan sedang
tidak ada di rumah.
Seorang Pendeta mendatangi rumah si wanita
tersebut yang kebetulan merupakan salah seorang jemaatnya.
“Puji Tuhan Nyonya, Anda sungguh berani
menyerang penjahat itu kemarin malam, padahal dalam keadaan gelap gulita,” puji
si Pendeta.
“Ah, jangan memuji Pak Pendeta!” ujar Si
Nyonya dengan wajah tersipu malu. “Jujur saja Pak Pendeta, saya tidak tahu
kalau itu perampok. Saya kira itu suami saya yang selalu terlambat pulang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar