Jumat, 19 Oktober 2012

Anak Saya yang di Surga


Di suatu desa yang terpencil berdiamlah beberapa keluarga yang belum mengenal adanya Tuhan. Mereka hingga saat itu masih menganut Atheis. Suatu ketika seorang anak dari petani terkaya di desa itu ingin bersekolah di kota. Karena keinginannya sangat besar, orang tuanya akhirnya mengijinkannya.
Di kota si anak tinggal di rumah seorang pendeta. Selama ia tinggal di rumah sang pendeta, ia diajarkan tentang agama Kristen. Bagaimana tentang berdoa, tata beribadah dan apa dan siapa Tuhan itu.
Setelah tamat sekolah iapun pulang ke desanya di sana ia dijamu oleh keluarganya karena sudah jadi sarjana. Saat mereka mau makan, maka si anak memohon kepada orang tuanya, kakek-neneknya agar sebelum makan harus berdoa dahulu. Tetapi orang tuanya dan kakek-neneknya yang tidak mengetahui apa itu doa menurut saja. Si anak berdoa dengan memulai doanya “Bapa kami yang di surga...”
Mendengar doa si cucu, kakeknya ingin ikut berdoa, dan iapun memulai “Anak saya yang di surga...”. Mendengar doa kakeknya itu, si cucu bertanya “Kenapa Kakek memanggil Tuhan anak?” Si kakek pun menjawab, “Kakek kan tidak salah. Kamu tadi menyebut waktu berdoa “Bapak kami yang di surga...”. Jadi jika kamu memanggilnya Bapak tentu saya memanggilnya anak” ujar si kakek kalem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar