Di sebuah desa kecil, sekolompok anak desa
menemani seorang bapak, Komar namanya. Dan mereka berkata kepada pak Komar.
“Bapak memiliki seekor babi gemuk. Seharusnya
bapak mengadakan pesta dan mengundang kami!”
Pak Komar merasa sayang kalau babinya dimakan
sekian banyak orang, maka iapun menjawab.
“Babi itu belum cukup gemuk untuk dipotong.
Tunggulah beberapa bulan lagi”. Tapi anak-anak itu mendesak terus dan berkata.
“Babi bapak tidak akan menjadi gemuk lagi.
Tidakkah bapak mendengar bahwa nanti malam dunia akan kiamat? Maka potonglah
babi itu sekarang dan kita pesta babi panggang!”
Akhirnya Pak Komar merasa capai menghadapi
anak-anak itu. Dan kemudian memotong babinya. Lalu katanya pada anak-anak.
“Sementara aku membakar babi ini kalian boleh
mandi dulu di sungai itu!”
Anak-anak itu menurut, melepaskan pakaian
mereka dan mandi di sungai. Ketika selesai mandi mereka mencari pakaiannya
masing-masing. Tetapi, sayang mereka tidak menemukan pakaian mereka.
“Ke mana baju dan celana kami, pak Komar?”
tanya anak-anak itu penuh kecurigaan.
“Memang tadi kalian taruh dimana?” jawab pak
Komar sambil mengipas-ipas bara api di depannya. “Sudahlah, nanti saja. Itu
soal gampang. Yang penting, sekarang kalian duduk dekat api biar hangat sambil
makan daging babi panggang ini.
“Baik-baik!” jawab anak-anak itu sambil
mendekat ke perapian. Sesaat setelah mereka makan dan kenyang. Akhirnya
anak-anak itu bertanya kepada pak komar.
“Ngomong-ngomong. Pak Komar tahu tidak, di
mana pakaian kami?” tanya mereka kedua kalinya.
“Oh, itu ... iya, aku tahu,” jawab pak Komar
sambil tersenyum kecil.
“Di mana” tanya mereka penasaran.
“Tidak jauh dari sini!”
“Iya! Tapi di mana pakaian kami?” sahut
mereka kesal.
“Di depan kalian!” jawab pak Komar sambil
menunjuk perapian.
“Maksud pak Komar?” tanya mereka lagi.
“Kalian kan tidak perlu pakaian! Kalian ingat malam
ini dunia kiamat?”
“Jadi ...?!” kata mereka serentak, sambil
memandangi perapian itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar