Selasa, 02 Oktober 2012

Masih Pariban


Sebagai pemuda yang memegang teguh adat dan tekun dalam menjalankan ajaran agama, Poltak jatuh cinta pada Tiur seorang gadis yang berasal dari suku yang sama.
Tetapi dengan pertimbangan derajat dan status sosial yang berbeda, orang tua Tiur melarang anaknya bergaul lebih dekat dengan Poltak. Karena sudah saling mencintai tentu saja pasangan ini menjadi prustasi.
Suatti hari ketika kedua orangtuanya ke luar kota, Poltak mengajak Tiur ke rumahnya untuk bertukar cerita dan berdoa bersama.
Tiur sebagai penganut agama Hindu yang taat mulai berdoa, “Om, Santi... Santi, Om...”
Sementara Poltak yang Kristen juga berdoa,
“Tuhan, Bapak kami yang ada di sorga...,” belum selesai Poltak berdoa tiba-tiba Santi berteriak dengan senang.
“‘Oh, Bang Poltak; rupanya kita memang berjodoh. Bukankah dalam doa tadi Bang Poltak menyebut Tuhan itu sebagai Bapak, sedangkan saya menyebutnya Om. Berarti saya ini masih Pariban Bang Poltak. Kalau begitu Bang Poltak boleh menikah dengan saya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar