Monumen Tugu Malang
Monumen Tugu terletak di Jl. Tugu di depan Alun-Alun Bunder atau Alun-alun lama Kota Malang. Alun-Alun ini sebenarnya adalah suatu
bangunan yang mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi sebagai
bangunan peninggalan pemerintah Kolonial Belanda ketika mereka menjajah
Indonesia. Monumen Tugu dalah bekas dari Taman Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P. Zoen Coen. Dikelilingi oleh Taman yang sangat Indah dengan bunga-bunga teratai yang selalu mekar. Di samping taman ini terdapat banyak pohon-pohon Trembesi yang sangat tua umurnya.
Pada masa Perjuangan Kemerdekaan, masyarakat Malang
bergerak dan mencoba untuk meraih kemerdekaan serta mengusir penjajah
dari Bumi Pertiwi. Masyarakat Malang menginginkan untuk mempunyai
pemerintahan yang dipimpin oleh orang Indonesia sendiri. Teks-teks proklamasi mereka tulis di banyak bangunan, jalan dan di seluruh Kota Malang. Sama dengan di Surabaya, di Malang juga di bentuk KNID dan BKB. Masa peralihan di Malang sangat berbeda dengan di Surabaya. Sekalipun terjadi banyak insiden, itu semua tidak mempengaruhi kelangsungan Pemerintahan Indonesia. Di Malang telah terbentuk suatu Dewan Pimpinan Daerah yang dipimpin oleh Bpk. Sam. Jadi pemerintahan di Malang bisa berjalan dengan baik. Dari sinilah pemerintah. mulal membangun Kota Malang. Salah satu rencana Pemerintah saat itu adalah membangun sebuah Tugu Kemerdekaan di Kota Malang.
Pada tanggal 17 Agustus 1946 Pemerintah Kota Malang merencanakan peletakan batu pertama pembangunan Monumen Tugu. Monumen ini ditandatangani
langsung oleh Mr. Sukarno sebagal Wakil Masyarakat Malang dan A.G.
Suroto sebagal kepala komite pembangunan Monumen. Tetapi ketika Monumen
itu sudah hampir 95% selesal, tiba-tiba terjadi Agresi Militer Belanda I. Monumen Tugu seolah-olah membuat Pasukan Belanda mengetahui tentang semangat kemerdekaan yang dimiliki oleh masyarakat Malang. Hingga akhirnya, pada 23 Desember 1948, Monumen Tugu dirusak oleh pasukan Belanda hingga tinggal puing-puing. Atas desakan masyarakat Malang, pada
tanggal 9 Juni 1950 Pemerintah Malang membentuk panitia baru untuk
membangun kembali Monumen Tugu. Akhirnya Monumen Tugu telah selesai dibangun. Pada tanggal 20 Mei 1953, Monumen ini disyahkan oleh Presiden Indonesia, Ir. Soekarno.
Adapun bentuk dan arti Monumen Tugu Kota Malang adalah :
- Tugu monumen yang berbentuk bambu tajam berarti bahwa senjata Inilah yang pertama kali digunakan bangsa Indonesia ketika mereka menghadapi Kolonialisme Belanda dan berusaha merebut kemerdekaannya.
- Rantai yang menggambarkan kesatuan Indonesia dalam perjuangan yang tidak mungkin akan bisa dipisahkan.
- Tangga yang berbentuk 4 dan 5 sudut menggambarkan tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 1945.
- Bintang mempunyai 8 tingkat dan 17 pondasi, berarti 17 Agustus. Menggambarkan tanggal dan bulan Kemerdekaan Indonesia.
Sumber: internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar