Senin, 02 Juli 2012

Wisata Batu - Paralayang



Wisata Paralayang

Paralayang merupakan salah satu olahraga dirgantara yang memacu adrenalin dan memerlukan keberanian tinggi untuk terbang dari ketinggian dengan memakai payung sebagai alat terbang.

Pada tahun 1995 lokasi pertama berada di Desa Jurangrejo, untuk membuka objek TNI AU Abdurrahman Saleh membabat hutan alas, akan tetapi karena aksesbilitas, transportasi dan lokasi yang sulit, akhirnya lokasi dipindah ke Gunung Banyak. Lokasi di Gunung Banyak dibuka pada tahun 1997 oleh TNI AU Abdurrahman Saleh.
 Konon cerita menurut masyarakat setempat nama Gunung Banyak berasal dari kepercayaan masyarakat tentang seorang bidadari yang mengawasi Desa Songgokerto dan Kawasan Batu dari puncak gunung yang menjelma menjadi seekor angsa (banyak), ada juga yang mengatakan menjelma menjadi seekor rusa.
Puncak Gunung Banyak juga sering digunakan sebagai tempat ritual untuk mendekatkan diri pada sang Pencipta, kepercayaan masyarakat bahwa puncak gunung merupakan tempat yang paling dekat dengan sang Pencipta. Pelaksananaan ritual dilakukan pada hari-hari tertentu (selasa kliwon).  
 
Banyak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Paralayang diantaranya wisatawan domestik dan mancanegara. Untuk wisatawan domestik berasal dari Luar Kota Batu seperti Malang, Surbaya, Sidorajo, Pasuruan, Kediri bahkan dari luar propinsi Jawa Timur, sedangkan wisatawan mancanegara berasal dari Perancis, Swiss, Kanada, Spanyol, Belanda.
 
Selain sebagai Objek Wisata Paralayang sering juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan even-even dengan skala nasional maupun internasional diantaranya pada tahun 1998 digunakan untuk even Kejuaran Tingkat Daerah, tahun 1999 Kejuaran Tingkt Nasional, dan pada tahun 2000 digunakan sebagai tempat penyelenggaraan PON (Pekan Olah Raga Nasional).
 
LokasiGunung Banyak, ketinggian 1340 dpl, berada di Kawasan Wisata Desa Songgokerto

TransportasiTransportasi angkutan umum belum ada yang menuju ke objek wisata Paralayang, sehingga wisatawan menggunakan kendaraan pribadi. Akses menanjak disajikan sesuai dengan topografi lokasi setempat sebagai jalur menuju objek wisata dengan perkerasan jalan dari semen, untuk kondisi jalan bagus dan bisa dilewati sepeda motor atau mobil pribadi.

Fasilitas* tempat petugas* kamar mandi* shelter istirahat* area launching (area terbang )* area parkir yang mampu menampung ≥ 50 sepeda motor pada akhir pekan atau hari libur.* Peralatan terbang yang tersedia meliputi :o Parasito Harnes (tempat duduk) untuk tandem
o payung cadangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar