Mujadalah (dialog) antara Nabi Musa A.S. dengan Fir'aun
Diperolehi
kesempatan oleh Musa dan Harun, menemui raja Fir'aun yang menyatakan dirinya
sebagai tuhan itu, setelah menempuh beberapa rintangan yang lazim dilampaui
oleh orang yang ingin bertemu dengan raja pd waktu itu. Pertemuan Musa dan
Harun dengan Fir'aun dihadiri pula oleh beberapa anggota pemerintahan dan para
penasihatnya.
Bertanya
Fir'aun kepada mereka berdua:: "Siapakah kamu berdua ini?"
Musa
menjawab: "Kami, Musa dan Harun adalah pesuruh Allah kepadamu agar engkau
membebaskan Bani Isra'il dari perhambaan dan penindasanmu dan menyerahkan meeka
kepada kami agar menyebah kepada Allah dengan leluasa dan menghindari
seksaanmu."
Fir'aun
yang segera mengenal Musa berkata kepadanya: "Bukankah engkau adalah Musa
yang telah kami mengasuhmu sejak masa bayimu dan tinggal bersama kami dalam
istana sampai mencapai usia remajamu, mendapat pendidikan dan pengajaran yang
menjadikan engkau pandai? Dan bukankah engkau yang melakukan pembunuhan
terhadap diriseorang drp golongan kami? Sudahkah engkau lupa itu semuanya dan
tidak ingat akan kebaikan dan jasa kami kepada kamu?"
Musa
menjawab: "Bahwasanya engkau telah memeliharakan aku sejak masa bayiku,
itu bukanlah suatu jasa yang dapat engkau banggakan. Karena jatuhnya aku ke
dalam tangan mu adalah akibat kekejaman dan kezalimanmu tatkala engkau
memerintah agar orang-orangmu menyembelih setiap bayi-bayi laki yang lahir,
sehingga ibu terpaksa membiarkan aku terapung di permukaan sungai Nil di
dalamsebuah peti yang kemudian dipungut oleh isterimu dan selamatlah aku dari
penyembelihan yang engkau perintahkan. Sedang mengenai pembunuhan yang telah
aku lakukan itu adalah akibat godaan syaitan yang menyesatkan, namun peristiwa
itu akhirnya merupakan suatu rahmat dan barakah yang terselubung bagiku. Sebab
dalam perantauanku setelah aku melarikan diri dari negerimu, Allah mengurniakan
aku dengan hikmah dan ilmu serta mengutuskan aku sebagai Rasul dan pesuruh-Nya.
Maka dalam rangka tugasku sebagai Rasul datanglah aku kepadamu atas perintah
Allah untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan
kezaliman dan penindasanmu terhadap Bani Isra'il."
Fir'aun
bertanya: "Siapakah Tuhan yang engkau sebut-sebut itu, hai Musa? Adakah
tuhan di atas bumi ini selain aku yang patut di sembah dan dipuja?"
Musa
menjawab: "Ya, iaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan seru
sekalian alam."
Tanya
Fir'aun: "Siapakah Tuhan seru sekali alam itu?"
Musa
menjawab: "Ialah Tuhan langit dan bumi dan segala apa yang ada antara
langit dan bumi."
Berkata
Fir'aun kepada para penasihatnya dan pembesar-pembesar kerajaan yang berada
disekitarnya. Sesungguhnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini adalah seorang
yang gila kemudia ia balik bertanya kepada Musa dan Harun: "Siapakah Tuhan
kamu berdua?"
Musa
menjawab: "Tuhan kami ialah Tuhan yang telah memberikan kepada tiap-tiap
makhluk sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberi petunjuk kepadanya."
Fir'aun
bertanya: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu yang tidak
mempercayai apa yang engkau ajarkan ini dan malahan menyembah berhala dan
patung-patung?"
Musa
menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku. Jika Dia telah
menurunkan azab dan seksanya di atas mereka maka itu adalah karena kecongkakan
dan kesombongan serta keengganan mereka kembali ke jalan yang benar. Jika Dia
menunda azab dan seksa mereka hingga hari kiamat, maka itu adalah kehendak-Nya
yang hikmahnya kami belum mengetahuinya. Allah telah mewahyukan kepada kami bahwa
azab dan seksanya adalah jalan yang benar."
Rif'aun
yang sudah tidak berdaya menolak dalil-dalil Nabi Musa yang diucapkan secara
tegas dan berani merasa tersinggung kehormatannya sebagai raja yang telah
mempertuhankan dirinya lalu menujukan amarahnya dan berkata kepada Musa secara
mengancam: "Hai Musa! jika engkau mengakui tuhan selain aku, maka pasti
engkau akan kumasukkan ke dalam penjara."
Musa
menjawab: "Apakah engkau akan memenjarakan aku walaupun aku dapat
memberikan kepadamu tanda-tanda yang membuktikan kebenaran dakwahku?"
Fir'aun
menentang dengan berkata: "Datanglah tanda-tanda dan bukti-bukti yang
nyata yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika engkau benar-benar tiak
berdusta."
Dialog
{mujadalah} antara Musa dan Fir'aun sebagaimana dihuraikan di atas dpt dibaca
dalam surah "Asy-Syu'ara" ayat 18 hingga ayat 31 juz 19 sebagimana
berikut :~
"18.~
Fir'aun berkata: "Bukankah kami telah mengasuhmu diantara {keluarga} kami
diwaktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal diantara {keluarga} kami
beberapa tahun dari umurmu. 19.~ dan kamu telah berbuat sesuatu perbuatan yang
telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak
membalas jasa." 20.~ Berkata Musa: "Aku telah melakukannya sedang aku
diwaktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. 21.~ Lalu aku lari meninggalkan
kamu ketika aku takut kepada kamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu
serta Dia menjadikan aku salah seorang diantara rasul-rasul. 22.~ Budi yang
kamu limpahkan kepada ku ini adalah {disebabkan} perhambaan darimu terhadap
Bani Isra'il." 23.~ Fir'aun bertanya: "Apa Tuhan semesta alam
itu?"24.~ Musa menjawab: "Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang
diantara keduanya {itulah Tuhanmu} jika kamu sekalian {orang-orang} mempercayainya".
25.~ Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak
mendengarkan?". 26.~ Musa berkata: "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek
moyang kamu yang dahulu" 27.~ Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu
yang diutuskan kepada kamu sekalian benar-benar orang gila". 28.~ Musa
berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara
keduanya {itulah Tuhanmu} jika kamu mempergunakan akal". 29.~ Fir'aun
berkata: "Sungguh jika kamu menyenbah Tuhan selain aku benar-benar aku
akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan". 30.~ Musa berkata:
"Dan apakah kamu {akan melakukan itu} walaupun aku tunjukkan kepadamu
sesuatu {keterangan} yang nyata jika kamu adlah termasuk orang-orang yang
benar." { Asy-Syura : 18 ~ 31 }
---------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar