Yusuf dimasukkan ke dalam perigi
Pada
esok harinya setelah semalam suntuk saudara kandung Yusuf bertemu berundingkan
siasat dan merancangkan penyingkiran adiknya yang merupakan saingan yang berat
dalam merebut hati si ayah, datanglah mereka menghadapi Nabi Ya'qub ayahnya
meminta izin membawa Yusuf berekreasi bersama mereka di luar kota. Berkata juru
cakap mrk kepada si ayah: " Wahai ayah yang kami cintai! Kami berhajat berekreasi
dan berkelah di luar kota beramai-ramai dan ingin sekali bahawa adik kami Yusuf
turut serta dan tidak ketinggalan,
menikmati udara yang cerah di bawah langit biru yang bersih. Kami akan bawa bekal makanan dan minuman yang cukup untuk santapan kami selama sehari berada di luar kota untuk bersuka ria dan bersenang-senang, menghibur hati yang lara dan melapangkan dada yang sesak, seraya mempertebal rasa persaudaraan dan semangat kerukunan di antara sesama saudara."
menikmati udara yang cerah di bawah langit biru yang bersih. Kami akan bawa bekal makanan dan minuman yang cukup untuk santapan kami selama sehari berada di luar kota untuk bersuka ria dan bersenang-senang, menghibur hati yang lara dan melapangkan dada yang sesak, seraya mempertebal rasa persaudaraan dan semangat kerukunan di antara sesama saudara."
Berkata
Ya'qub kepada putera-puteranya: " Sesungguhnya akan sangat merungsingkan
fikiranku bila Yusuf berada jauh dari jangkauan mataku ,apalagi akan turut
serta bersamamu keluar kota ,di lapangan terbuka, yang menurut pendengaranku
banyak binatang buas seperti serigala yang banyak berkeliaran di sana .Aku
khuatir bahwa kamu akan lengah menjaganya ,karena kesibukan kamu bermain-main
sendiri sehinggakan menjadikannya mangsa bagi binatang-binatang buas itu.
Alangkah sedihnya aku bila hal itu terjadi. Kamu mengetahui betapa sayangnya
aku kepada Yusuf yang telah ditingglkan oleh ibunya."
Putera-puteranya
menjawab:" Wahai ayah kami! Maskan masuk di akal, bahwa Yusuf akan
diterkam oleh serigala atau lain binatang buas di depan mata kami sekumpulan
ini? Padahal tidak ada di antara kami yang bertubuh lemah atau berhati penakut.
Kami sanggup menolak segala gangguan atau serangan dari mana pun datangnya,
apakah itu binatang buas atau makhluk lain. Kami cukup kuat serta berani dan
kami menjaga Yusuf sebaik-baiknya, tidak akan melepaskannya dari pandangan kami
walau sekejap pun. Kami akan mempertaruhkan jiwa raga kami semua untuk
keselamatannya dan di manakah kami akan menaruh wajah kami bila hal-hal yang
mengecewakan ayah mengenai diri Yusuf."
Akhirnya
Nabi yusuf tidak ada alasan untuk menolak permintaan anak-anaknya membawa Yusuf
berekreasi melepaskan Yusuf di tangan saudara-saudaranya yang diketahui mrk
tidak menyukainya dan tidak menaruh kasih sayang kepadanya. Ia berkat kepada
anak anaknya:
"
Baiklah jika kamu memang sanggup bertanggungjawab atas keamanan dan
keselamtannya sesuai dengan kata-kata kamu ucapkan itu, maka aku izinkan Yusuf
menyertaimu, semoga Allah melindunginya bersama kamu sekalian."
Pada
esok harinya berangkatlah rombongan putera-putera Ya'qub kecuali Benyamin,
menuju ke tempat rekreasi atau yang sebenarnya menuju tempat di mana menurut
rancangan, Yusuf akan ditinggalkan. Setiba mrk disekitar telaga yang menjadi
tujuan , Yusuf segera ditanggalkan pakaiannya dan dicampakkannya di dalam
telaga itu tanpa menghiraukan jeritan tangisnya yang sedikit pun tidak mengubah
hati abang-abangnya yang sudah kehilangan rasa cinta kepada adik yang tidak
berdosa itu. Hati mereka menjadi lega dan dada mrk menjadi lapang karena
rancangan busuknya telah berhasil dilaksanakan dan dengan demikian akan terbukalah
Hati Ya'qub seluas-luasnya bagi mrk, dan kalaupun tindakan mrk itu akan
menyedihkan ayahnya ,maka lama-kelamaan akan hilanglah kesedihan itu bila mrk
pandai menghiburnya untuk melupakan dan melenyapkan bayangan Ysuf dari ingatan
ayahnya.
Pada
petang hari pulanglah mrk kembali ke rumah tanpa Yusuf yang di tinggalkan
seorang diri di dasar tegala yang gelap itu, dengan membawa serta pakaiannya
setelah disirami darah seorang kelinci yang sengaja dipotong untuk keperluan
itu , mrk mengadap Nabi Ya'qub seraya menangis mencucurkan airmata dan
bersandiwara seakan-akan dan susah hati berkatalah mrk kepada ayahnya:"
Wahai ayah! Alangkah sial dan nahasnya hari ini bagi kami ,bahwa kekhuatiran
yang ayah kemukakan kepada kami tentang Yusuf kepada kami telah pun terjadi dan
menjadi kenyataan bahwa firasat ayah yang tajam itu tidak meleset. Yusuf telah
diterkam oleh seekor serigala dikala kami bermain lumba lari dan meninggalkan
Yusuf seorang diri menjaga pakaian. Kami cukup hati-hati menjaga adik kami
sesuai dengan pesanan ayah, namun karena menurut pengamatan kami pada saat itu,
tidak ada tanda-tanda atau jejak binatang-binatang buas disekitar tempat kami
bermain, kami sesekali tidak melihat adanya bahaya dengan meninggalkan Yusuf
sendirian menjaga pakaian kami yang tidak dari tempat kami bermain bahkan masih
terjangkau oleh pandangan mata kami. Akan tetapi serigala yang rupanya sudah
mengintai adik kami Yusuf itu, bertindak begitu cepat menggunakan kesempatan
lengahnya kami, waktu bermain sehingga tidak keburu kami menolong menyelamatkan
jiwa adik kami yang sangat kami sayangi dan cintai itu. Oh ayah! Kami sangat
sesalkan diri kami yang telah gagal menempati janji dan kesanggupan kami kepada
ayah ketika kami minta izin mambawa Yusuf, namun apa yang hendak dikatakan bila
takdir memang menghendaki yang demikian. Inilah pakaian Yusuf yang berlumuran
dengan darah sebagai bukti kebenaran kami ini, walau pun kami merasakan bahawa
ayah tidak akan mempercayai kami sekalipun kami berkata yang benar."
Nabi
Ya'qub yang sudah memperolehi firasat tentang apa yang akan terjadi keatas diri
Yusuf putera kesayangannya dan mengetahui bagaimana sikap abang-abangnya
terhadap Yusuf adiknya, tidak dapat berbuat apa-apa selain berpasrah kepada
takdir Illahi dan seraya menekan rasa sedih, cemas dan marah yang sedang
bergelora di dalam dadanya, berkatalah beliau kepada putera-puteranya:"
Kamu telah memperturutkan hawa nafsumu dan mengikut apa yang dirancangkan oleh
syaitan kepadamu. Kamu telah melakukan suatu perbuatan yang akan kamu akan rasa
sendiri akibatnya kelak jika sudah terbuka tabir asapnya yang patut dimintai
pertolong-Nya dalam segala hal dan peristiwa.
Isi
cerita ini telah dapat dibacakan didalam Al-Quran pada surah "Yusuf"
ayat 11 sehingga 18 sebagai berikut:
"
11. Mereka berkata : "Wahai ayah kami! apa sebabnya kamu tidak mempercayai
kami terhadap Yusuf ,padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
mengingini kebaikan baginya." 12. Biarkan lah ia pergi bersama kami besok,
agak dia {dapat} bersenang-senang dan {dapat} bermain-main dan sesungguhnya
kami pasti menjaganya." 13. Berkata Ya'qub:" Sesungguhnya kepergian
kamu bersama Yusuf amat menyedihkan dan aku khuatir kalau-kalau dia dimakan
serigala sedang kamu lengah daripadanya." 14. Mereka berkata: " Jika
ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami adalah golongan {yang kuat}
,sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang rugi." 15. Maka
tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dalam telaga {lalu
mereka masukkan dia} dan {di waktu dia sudah dalam telaga }Kami wahyukan kepada
{Yusuf}:" Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan
mereka ini, sedang mereka tidak ingat lagi. 16. Kemudian mereka datang kepada
ayah mereka di petang hari sambil menangis. 17. Mereka berkata: "Wahai
ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf
dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala dan kamu sesekali tidak
akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."
18. Mereka datang membawa baju kemejanya {yang berlumuran} dengan darah palsu.
Ya'qub berkata:" Sebenarnya diri kamu sendirilah yang memandang baik
perbuatan {yang buruk} itu maka kesabaran yang baik itulah {kesabaran}. Dan
Allah sajalah yang dimohon perlindungannya terhadap apa yang kamu ceritakan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar