Yusuf dibebaskan dari penjara
Pada
suatu hari berkumpullah di istana raja Mesir, para pembesar, penasihat dan para
arif bijaksana yang sengaja diundang oelh untuk memberi takbir mimpi yang telah
merunsingkan dan menakutkan hatinya. Ia bermimpi seakan-akan melihat tujuh ekor
sapi betina lain yang kurus-kurus. Disamping itu ia melihat pula dalam mimpinya
tujuh butir gandum hijau disamping tujuh butir yang lain kering.
Tidak
seorang drp. pembesar-pembesar yang didatangkan itu yang dapat memberi tafsiran
takbir bagi mimpi Raja bahkan sebahagian drp mrk menganggapkannya sebagai mimpi
kosong yang tiada bererti dan menganjurkan kepada Raja melupakan saja mimpi itu
dan menghilangkannya dari fikirannya.
Pelayan
Raja, pemuda teman Yusuf dalam penjara, pada masa pertemuan Raja dengan para
tetamunya, lalu teringat olehnya pesan Nabi Yusuf kepadanya sewaktu ia akan
dikeluarkan dari penjara dan bahwa takbir yang diberikan oleh Nabi Yusuf bagi
mimpinya adalah tepat, telah terjadi sebagaimana telah ditakdirkan. Ia lalu
memberanikan diri menghampiri Raja dan berkata:" Wahai Paduka Tuanku!
Hamba mempunyai seorang teman kenalan di dalam penjara yang pandai menakbirkan
mimpi. Ia adalah seorang yang cekap, ramah dan berbudi pekerti luhur. Ia tidak
berdosa dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia dipenjara hanya atas fitnahan
dan tuduhan palsu belaka. Ia telah memberi takbir bagi mimpiku sewaktu hamba
berada dalam tahanan bersamanya dan ternyata takbirnya tepat dan benar sesuai
dengan apa yang hamba alami. Jika Paduka Tuan berkenan, hamba akan pergi
mengunjunginya di penjara untuk menanyakan dia tentang takbir mimpi Paduka
Tuan."
Dengan
izin Raja, pergilah pelayan mengunjungi Nabi Yusuf dalam penjara. Ia
menyampaikan kepada Nabi Yusuf kisah mimpinya Raja yang tidak seorang pun drp
anggota kakitangannya dan para penasihatnya dpt memberikan takbir yang
memuaskan dan melegakan hati majikannya. Ia mengatakan kepada Nabi Yusuf bahwa
jika Raja dpt dipuaskan dengan pemberian bagi takbir mimpinya, mungkin sekali
ia akan dikeluarkan dari penjara dan dengan demikian akan berakhirlah
penderitaan yang akan dialami bertahun-tahun dalam kurungan.
Berucaplah
Nabi Yusuf menguraikan takbirnya bagi mimpi Raja:" Negara akan menghadapi
masa makmur, subur selama tujuh tahun, di mana tumbuh-tumbuhan dan semua
tanaman gandum, padi dan sayur mayur akan mengalami masa menuai yang baik yang
membawa hasil makanan berlimpah-ruah, kemudian menyusuk musim kemarau selama
tujuh tahun berikutnya dimana sungai Nil tidak memberi air yang cukup bagi
ladang-ladang yang kering, tumbuh-tumbuhan dan tanaman rusak dimakan hama
ssedang persediaan bahan makanan, hasil tuaian tahun-tahun subur itu sudah
habis dimakan. Akan tetapi, Nabi Yusuf melanjutkan keterangannya, setelah
mengalami kedua musim tujuh tahun itu akan tibalah tahun basah di mana hujan
akan turun dengan lebatnya menyirami tanah-tanah yang kering dan kembali menghijau
menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan yang lazat yang dpt diperah untuk
diminum."
"
Maka jika takbirku ini menjadi kenyataan ," Nabi Yusuf berkata lebih
lanjut," seharusnya kamu menyimpan baik-baik apa yang telah dihasilkan
dalam tahun-tahun subur, serta berjimat dalam pemakaiannya untuk persiapan
menghadapi masa kering, agar supaya terhindarlah rakyat dari bencana kelaparan
dan kesengsaraan."
Raja
setelah mendengar dari pelayannya apa yang diceritakan oleh Nabi Yusuf tentang
mimpinya merasakan bahwa takbir yang didengarkan itu sgt masuk akal dan dpt
dipercayai bahwa apa yang telah diramalkan oleh Yusuf akan menjadi kenyataan.
Ia memperoleh kesan bahwa Yusuf yang telah memberi takbir yang tepat itu adalah
seorang yang pandai dan bijaksana dan akan sgt berguna bagi negara jikaia
didudukkan di istana menjadi penasihat dan pembantu kerajaan. Maka
disuruhnyalah kembali si pelayan ke penjara untuk membawa Yusuf menghadap
kepadanya di istana.
Nabi
Yusuf yang sudah cukup derita hidup sebagai orang tahanan yang tidak berdosa,
dan ingin segera keluar dari kurungan yang mencekam hatinya itu, namun ia
enggan keluar dari penjara sebelum peristiwanya dengan isteri Ketua Polis
Negara dijernihkan lebih dahulu dan sebelum tuduhan serta fitnahan yang
ditimpakan ke atas dirinya diterangkan kepalsuannya. Nabi Yusuf ingin keluar
dari penjara sebagai orang yang suci bersih dan bahwa dosa yang diletakkan
kepada dirinya adalah fitnahan dan tipu-daya yang bertujuan menutupi dosa
isteri Ketua Polis Negara sendiri.
Raja
Mesir yang sudah banyak mendengar tentang Nabi Yusuf dan terkesan oleh takbir
yang diberikan bagi mimpinya secara terperinci dan menyeluruh makin merasa
hormat kepadanya, mendengar tuntutannya agar diselesaikan lebih dahulu soal
tuduhan dan fitnahan yang dilemparkan atas dirinya sebelum ia dikeluarkan dari
penjara. Hal mana menurut fikiran Raja menandakan kejujurannya, kesucian
hatinya dan kebesaran jiwanya bahwa ia tidak ingin dibebaskan atas dasar
pengampunan tetapi ingin dibebaskan karena ia bersih dan tidak bersalah serta
tidak berdosa.
Tuntutan
Nabi Yusuf diterima oleh Raja Mesir dan segera dikeluarkan perintah
mengumpulkan para wanita yang telah menghadiri jamuan makan Zulaikha dan
terhiris hujung jari tangan masing-masing ketika melihat wajahnya. Di hadapan
Raja mereka menceritakan tentang apa yang mrk lihat dan alami dalam jamuan mkn
itu serta percakapan dan soal jawab yang mrk lakukan dengan Nabi Yusuf. Mrk
menyatakan pesan mrk tentang diri Nabi Yusuf bahwa ia seorang yang jujur,
soleh, bersih dan bukan dialah yang salah dalam peristiwanya dengan Zulaikha.
Zulaikha pun dalam pertemuan itu, mengakui bahwa memang dialah yang berdosa
dalam peristiwanya dengan Yusuf dan dialah yang menganjurkan kepada suaminya
agar memenjarakan Yusuf untuk memberikan gambaran palsu kepada masyarakat bahwa
dialah yang salah dan bahwa dialah yang memperkosa kehormatannya.
Hasil
pertemuan Raja dengan para wanita itu di umumkan agar diketahui oleh seluruh
lapisan masyarakat dan dengan demikian terungkaplah tabir yang meliputi peristiwa
Yusuf dan Zulaikha. Maka atas, perintah Raja, dikeluarkanlah Nabi Yusuf dari
penjara secara hormat, bersih dari segala tuduhan. Ia pergi langsung ke istana
Raja memenuhi undangannya.
Bacalah
isi cerita ini dalam Al-Quran surah "Yusuf" ayat 43 sehingga ayat 53
:~
"43.~
Raja berkata {kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya}: "Sesungguhnya
aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh butir
{gandum} yang hijau dan tujuh butir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang
terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu, jika kamu dapat
menakbirkan mimpi." 44.~ Mrk menjawab: "{Itu} adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan kami sesekali tidak tahu menakbirkan mimpi". 45.~ Dan
berkatalah orang yang selamat di antara mrk berdua dan teringat {kepada Yusuf}
sesudah beberapa waktu lamanya; "Aku akan memberitakan kepadamu tentang
{orang yang pandai} menakbirkan mimpi itu, maka utuslah aku {kepadanya} ".
46.~ {Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf ia berseru}: " Yusuf, hai
orang yang sgt dpt dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
tujuh butir {gandum} yang hijau dan {tujuh} lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu, agar mrk mengetahuinya". 47.~ Yusuf
berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun {lamanya} sebagaimana biasa
maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di butirnya kecuali sedikit
untuk kamu makan. 48.~ Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat
sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya {tahun sulit}
kecuali sedikit dari {benih gandum} yang kamu simpan. 49.~ Kemudian setelah itu
akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan {dengan cukup} dan di masa
mrk memeras anggur". 50.~ Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku".
Maka tatakala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf:
"Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagimana halnya
wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha
Mengetahui tipu daya mrk". 51.~ Raja berkata: "{kepada wanita-wanita
itu}, Bagaimana keadaan kamu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya {kepadamu}?" Mrk berkata: "Maha sempurnalah Allah, kami tidak
mengetahui sesuatu keburukkan drpnya". Berkata {Zulaikha} isteri Al-Aziz:
"Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk
menundukkan dirinya {kepadaku} dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang
benar". 52.~ Yusuf berkata: "Yang demikian itu agar dia {Al-Aziz}
mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya,
dan bahwasanya Allah tidak meredhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. 53.~
dan aku tidak membebaskan diriku {dari kesalahan}, karena sesungguhnya nafsu
itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". {Yusuf
: 43~53}
--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar