KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT
Sampai
daerah divisi disetujui dalam Perundingan
Gijanti, kerajaan Mataram yang
didirikan Pangeran Senopati pada tahun 1587, merupakan kekuatan yang dominan di
Jawa Tengah. Kerajaan Mataram berpindah lokasi beberapa kali selama
pemerintahan Senopati dan keturunannya, dan pada tahun 1745 berada di Surakarta
(Solo).
Sebagai
kelanjutan dari pertikaian yang terjadi di antara pemerintah Surakarta,
Pakubuwono III dan paman tirinya, Pangeran Mangkubumi, pemerintah Belanda
menengahi dengan menyetujui perjanjian yang isinya mengangkat Mangkubumi
sebagai pemimpin kerajaan terpisah, tetapi memiliki kekuasaan yang sama, yang
berpusat di Yogyakarta. Mangkubumi, yang memakai gelar Hamengkubuwono I, pada
tahun 1756, membangun istana yang besar, bernama Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kraton
berada di lokasi yang sangat luas, yang karena luasnya dapat digambarkan
sebagai kota tertutup. Selain ada bangunan di dalamnya, daerah ini dikelilingi
oleh dinding yang kokoh seperti benteng dan dibangun pada tahun 1785, untuk
daerah yang tertutup tersebut dibangun tempat para pegawai kerajaan, abdi
dalem, dan para keluarga bangsawan lainnya yang kurang terkenal di lingkungan
kraton. Tempat ini sekarang terdiri atas desa-desa di dalam kraton tempat
berpangkalnya seniman dalam gang-gang sempit yang berprofesi sebagai pembuat
batik dan pelukis.
Kraton
terdiri atas beberapa bangunan, dinding, dan taman, yang tersusun dari utara
ke selatan dan mempunyai alun alun di kedua akhir bangunan. Pendopo utama dan
ruang singasana, Bangsal Kencono, yang terletak di tengah kraton, mempunyai
atap joglo, yang disangga oleh tiang berukir. Di belakang Pendopo terdapat
Bangsal Proboyekso tempat disimpannya benda pusaka kraton. Di seberang Bangsal
Proboyekso terdapat tempat keluarga kerajaan, yang didiami oleh Sultan yang
sekarang. Tempat ini tertutup untuk umum. Kesantrian, tempat tinggal pangeran
pangeran yang belum menikah, terletak di bangunan yang luas di belakang kandang
kuda.
Di bekas
tempat kereta kraton, yang terletak di pinggir taman utama, terdapat koleksi
kereta-kereta kerajaan dan kendaraan lain yang ditarik kuda, termasuk kereta
jenasah kerajaan yang terbuat dari kaca. Koleksi peralatan kerajaan yang
lengkap dan benda-benda kraton, yang terdapat di Musium Sono Budoyo di sudut
barat laut dari alun-alun utara, dibangun pada tahun 1935 oleh Hamengkubuwono
VIII. Di bagian barat alun alun terdapat Mesjid Ageng, yang dibangun pada tahun
1773.
Di taman
utama kraton terdapat pasir hitam dari pantai selatan Jawa, yang ditaruh untuk
menghormati Nyai Loro Kidul, Ratu Laut Selatan, yang izinnya dianggap prasyarat
untuk membangun kraton. Hubungan dengan Nyai loro Kidul ini terlihat lebih
jelas di bangunan Taman Sari, yang dibangun oleh Hamengkubuwono I sebagai taman
yang nyaman dan untuk tempat beristirahat.
Taman
Sari adalah taman yang sangat luar biasa menariknya, terdiri dari beberapa
kolam renang yang merupakan jalan menuju terowongan bawah tanah yang di atasnya
tersedia tempat untuk berjalan kaki. Sebagian lokasi ini telah diperbaiki,
tetapi tanpa diisi air. Dahulunya taman ini mempunyai kebun-kehun dengan
bunga-bunga wangi, beberapa air mancur, dan bunga yang terdapat di jambangan
besar yang terbuat dari batu. Taman Sari, selain dibuat untuk tempat
beristirahat, dan tempat Sultan bercengkerama dengan istri atau selirnya, juga
dibuat sebagai tempat di mana setiap tahun digunakan untuk memperbarui
mandatnya dalam menjalankan pemerintahannya, yaitu dengan cara melakukan
hubungan perkawinan secara mistik dengan Nyai Loro Kidul. Ruangan tempat
pertemuan ini dilakukan masih dapat dilihat, tetapi karena percaya adanya
kekuatan spiritual, tempat ini dilarang difoto.
Kraton
Yogyakarta sangat luas dan banyak hal yang menarik, tetapi jika semua diuraikan
secara menyeluruh dibutuhkan buku yang sangat tebal. Sangat beruntung kraton
mempunyai sistem organisasi yang baik sehingga pemandunya dapat memberikan
penjelasan dalam beberapa bahasa yang sangat informatif mengenai perkembangan
sejarah kraton secara lengkap baik mengenai masalah arsitektur maupun mengenai
isinya.
Kraton
Yogyakarta adalah bangunan yang bukan saja terbesar dari empat istana yang
berada di Jawa Tengah, tetapi juga yang terkaya dalam hal materi maupun
kebudayaan. Karena peranan yang penting dari Hamengkubuwono IX dalam perjuangan
mencapai kemerdekaan Indonesia, sejak tahun 1945 Kraton Yogyakarta mendapat
status kehormatan. Oleh karena itu, kota tempat sendirinya kraton ini disebut
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kehidupan di dalam kraton masih berlanjut terus
sejak berberapa ratus tahun yang silam. Di tempat ini hampir ribuan pegawai
istana masih melayani segala sesuatu yang diperlukan oleh rumah tangga
kerajaan.
Sumber: buku Kratons of Java
Tidak ada komentar:
Posting Komentar