Di sebuah desa tinggallah seorang pendeta
yang sangat rajin mengunjungi jemaatnya, baik pada siang hari maupun pada malam
hari, sehingga sang pendeta sangat disegani semua jemaatnya mulai dari anak
kecil hingga orang dewasa.
Suatu ketika pak pendeta sedang mengunjungi
jemaatnya bercakap-cakap sambil menikmati secangkir teh dan kue.
Tiba-tiba anak jemaat yang berumur 10 tahun masuk sambil memegang tikus besar dan berkata, “Jangan kuatir bu, tikus ini sudah mati.
Pertama saya tangkap, lalu saya pukul, saya tendang dan...”.
Anak itu baru melihat di rumahnya ada pendeta, ia kaget dan melanjutkan kata-katanya, “Ta ... Tapi Ma Tuhan Yang Maha Baik telah mengangkat jiwanya ke sorga”.
Tiba-tiba anak jemaat yang berumur 10 tahun masuk sambil memegang tikus besar dan berkata, “Jangan kuatir bu, tikus ini sudah mati.
Pertama saya tangkap, lalu saya pukul, saya tendang dan...”.
Anak itu baru melihat di rumahnya ada pendeta, ia kaget dan melanjutkan kata-katanya, “Ta ... Tapi Ma Tuhan Yang Maha Baik telah mengangkat jiwanya ke sorga”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar