Kamis, 02 Agustus 2012

Tempurung Kelapa Buat Mama


Seorang pemuda yang sangat mengasihi ibunya, akhirnya tidak berdaya terhadap kemauan isterinya setelah menikah. Si ibu diboyong ke rumah yang baru dan ditempatkan pada paviliun yang tak nyaman.
Lama-kelamaan ibu sakit-sakitan, batuk dan penyakit tua lain mulai menggerogoti tubuhnya. Ani istrinya takut ketularan hingga dibuatnyalah gubuk di belakang rumah yang mula-mula baik pelayanannya, tetapi lama-kelamaan pelayanan kepada ibunya semakin buruk hingga akhirnya sampai sebuah tempurung kelapa diberikan sebagai tempat makannya. Sang suami seperti acuh dan begitu sibuk dengan pekerjaannya sampai lupa mengontrol keadaan si ibu yang dulu dicintainya.
Suatu hari Andi berjalan-jalan dengan orang tuanya di sebuah taman, tiba-tiba Andi melihat sebuah tempurung kelapa dekat selokan bersebelahan dengan tempat sampah yang bau. Andi spontan ingin mengambil tempurung itu. Tetapi ibunya melarang. Andi terus merengek meminta benda itu, tapi dicegah oleh kedua orang tuanya. Di tengah kebingungan, ibunya bertanya:
“Andi, buat apa tempurung kotor itu?”
“Aku mau simpan buat mama!” jawab Andi dengan nada merengek.
“Haa... apa...???” sahut kedua orang tuanya keheranan. Dengan nada merayu, Andi menjawab: “Ya buat mama nanti kalo sudah tua!” Si mama bengong... seperti disambar petir layaknya.
Jadi perlu diingat apa yang diperbuat oleh orangtua akan ditiru oleh anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar