Jumat, 03 Agustus 2012

Iman (2)


Adalah seorang petani yang beserta keluarganya menjadi orang percaya dalam suatu misi penginjilan di wilayah terpencil tempat tinggalnya. Tema khotbah waktu itu Iman dan Pengharapan begitu tertanam dibenak petani tersebut.
Keesokan harinya, sedang ia bersiap-siap melakukan perjalanan menuju pasar terdekat untuk menjual kayu bakar, tertegun ia memandang gunung yang harus dilaluinya sambil teringat khotbah kemarin: “Jikalau engkau memiliki iman sebesar biji sawi saja, dan apabila engkau perintahkan kepada gunung “Beranjaklah” maka gunung tersebut akan beranjak dari hadapanmu...”. Segera dipikirnya untuk memindahkan gunung tersebut supaya memudahkan perjalanan setiap harinya. Maka berpuasalah petani tersebut dengan maksud “Menumbuhkan IMAN sebesar biji sawi”.
Pada suatu senja, setelah dirasakan cukup imannya untuk memindahkan gunung, maka berserulah ia kepada gunung di hadapannya: “Besok pagi, hai gunung engkau harus beranjak dari situ supaya aku tak bersusah payah pergi kepasar dengan melintasi engkau!” Lalu ditutupnya jendela kamarnya, untuk beristirahat malam.
Ke esok hari saat petani terbangun, dengan semangat dibukanya pintu jendela kamarnya itu. Kemudian sambil tersenyum kecil dia berteriak kepada istrinya: “Sayangku, seperti dugaanku kemarin, gunung itu masih ditempatnya...”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar