Pelajaran 4 : Persekutuan dengan Tuhan dan Sesama
PENDAHULUAN:
Persekutuan dengan
Tuhan ini memang mutlak harus dimiliki oleh setiap orang beriman, demikianjuga
persekutuan dengan sesama mempunyai peranan yang cukup pentingjuga. Betapa
pentingnya ikatan persekutuan ini, sehingga banyak ayat-ayat Firman Tuhan yang
menjelaskan tentang hal ini bahwa memang berdua itu lebih kuatjika dibandingkan
dengan seorang sendiri (Pkh. 4:9-12), sebab apabila yang satu jatuh maka yang
lainnya akan mengangkatnya, kalau dia menjadi lemah maka yang lain dapat
menguatkannya!
Persekutuan kita
dengan Tuhan harus dijaga baik-baik, secara terus-menerus sehingga tidak
terputus. Biasanya yang menyebabkan putusnya persekutuan kita dengan Tuhan
adalah segala dosa kita (Yes. 59:2), karena itu kita harus senantiasa menempel
pada pokok ketergantungan kita yaitu Kristus sebab kita ini adalah
carang-carangNya (Yoh. 15:1-8), kalau kita tidak tetaptinggaldalam Kristus maka
tidak bisa berbuah-buah (ay. 4). Buah apakah itu? (baca Gal. 5:22-23), bahkan bisa
mati/kering rohani karena tidak ada siraman air surgawi yang biasa diperoleh
melalui persekutuan tersebut. Di luar Yesus atau tanpa persekutuan bersama
Yesus, kita tidak bisa berbuat apa-apa (ay. 5).
Yohanes 15:5
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting- rantingnya. Barangsiapa tinggal di
dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.”
ARTI KATA ‘TERSEKUTUAN”
Kata “persekutuan”
artinya : dipersatukan mehjadi satu. Jadi apabila ada persekutuan, maka akan
terjadi satu ikatan (batin, roh) antara satu dengan yang lainnya dengan begitu
erat, bersatu dan tidak dapat dipisahkan. Contoh: ikatan dalam pemikahan antara
suami dan isteri.
Matius 19:5
“DanfirmanNya: sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.”
Matius 19:6
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah
dipersatukan Tuhan. tidak boleh diceraikan manusia.”
Demikian juga
persekutuan diantara kita, bersama Tuhan Yesus sebagai suami rohani kita yang
sudah mempersatukan kita (Rom. 12:5;
Gal. 3:28). Ikatan persekutuan ini harus sedemikian erat, sehingga tidak
dapat dipisahkan oleh apapun.
ADA 2 MACAM PERSEKUTUAN
1. Persekutuan
dengan Tuhan
2. Persekutuan
dengan sesama
Ad.l. PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN.
Setiap orang
beriman mutlak memiliki persekutuan dengan Tuhan sebab:
a. Kita sebagai carang-carang dan Kristus sebagai
pokoknya (Yoh. 15:1-8). Tidak mungkin carang bisa hidup tanpa menempel pada
pokoknya, demikian juga kita tidak dapat hidup tanpa bergantung sepenuhnya kepada Yesus.
b. Kristus sebagai Kepala Jemaat, dan kita
sebagai Jemaat yang adalah TubuhNya (Ef. 5:22). Tidak mungkin kepala bisa
dipisahkan dengan tubuh. hal ini sama dengan ikatan yang terjadi pada suami dan
isteri (Mat. 19:5-6).
BAGAIMANA PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN ITU DIWUJUDKAN?
Melalui SaatTeduh,
yaitu saat dimana kita bersekutu secara pribadi dengan Tuhan dalam doa, pujian
dan pembacaan/renungan Firman Tuhan. Pada saat seperti ini akan terjalin satu
hubungan yang erat dan akrab antara kita dengan Tuhan dimana kita bisa
berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa, bisa mendengar suaraNya melalui Firman
Tuhan, kita juga bisa memuji dan menyembah Dia, sehingga kita bisa merasakan
hadiratNya begitu nyata di dalam persekutuan kita bersamaNya.
APAKAH KITA PERLU BERSEKUTU SENDIRI DENGAN TUHAN?
Perlu! Sebab:
a. Hal ini sudah diteladani oleh Tuhan Yesus
sendiri pada saat Dia masih berada di dunia ini dimana Dia bersekutu secara
pribadi dengan BapaNya (Mat. 14:23; Mark. 1:35), karena itu kitapun harus
mengikuti teladanNya dengan bersekutu secara pribadi dengan Dia. Matius 14:23
“Dan setelah orang banyak itu disuruhNya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk
berdoa seorang din. Ketika hari sudah malam, la sendirian di situ.”
b. Ada banyak contoh dalam Alkitab dimana
tokoh-tokoh Alkitab, bersekutu secara pribadi dengan Tuhan. Diantara mereka
adalah :
1. Daniel berdoa
3 kali sehari di kamar loteng sendirian (Dan. 6:11)
2. Daud setiap
pagi berdoa dan mengatur persembahan bagi Tuhan (Maz. 5:4).
c. Hal ini adalah perintah dari Tuhan Yesus
sendiri. Kita disuruh masuk ke dalam kamar untuk bersekutu secara
pribadi/sendiri dengan Tuhan (Mat. 6:6).
Perhatikan!
Persekutuan dengan Tuhan ini jangan hanya diucapkan di bibir mulut saja, tetapi
harus dilakukan dalam perbuatan atau tindakan yang nyata sebab hal ini akan
sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak mungkin, seseorang
berkata bahwa dia memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan, tetapi
perbuatannya sangat tidak terpuji artinya dia masih hidup di dalam kegelapan
atau masih terus hidup dalam dosa. Orang demikian pasti berdusta (1 Yoh. 1:6).
Ad.2. PERSEKUTUAN DENGAN SESAMA.
Jemaat Tuhan akan
semakin erat bersatu kalau mereka terus menerus berkumpul untuk bersekutu
bersama sehingga menjadi jemaat yang kuat/ kokoh. Contohnya, jemaat yang
mula-mula. Begitu erat bers’atu melalui persekutuan yang indah di antara mereka
(Kis. 2:41-47).
Persekutuan dengan
sesama ini dapat menimbulkan dampak/ pengaruh yang luar biasa. Hal ini
diumpamakan seperti beberapa potong kayu bersama-sama terbakar, maka
nyala/panasnya menjadi lebih besar daripada sebatang kayu yang terbakar
sendiri.
Karena itu
persekutuan dengan sesama ini harus terus menerus dijaga supaya tetap indah dan
kuat/kokoh.
Bagaimana cara
menjaga persekutuan?
Caranya yaitu :
semua yang berada di dalam persekutuan itu harus hidup di dalam terang dan
berlandaskan pada kasih Kristus (1 Yoh. 1:7), maka pasti akan terjadi persekutuan
yang indah dan kuat/kokoh serta berdampak besar seperti yang telah dialami oleh
jemaat mula-mula dimana Tuhan melakukan mukjizat/tanda heran, kesembuhan ilahi
dan banyak jiwa bergabung dengan mereka (Kis. 2:41-47).
MENGAPA PERLU ADA PERSEKUTUAN DENGAN SESAMA?
Karena:
1. Perintah dari Firman Tuhan sendiri (Ibr.
10:25). Tuhan menghendaki supaya kita tetap bersatu, seia sekata dan tidak ada
perpecahan di antara kita(lKor. 1:10).
2. Saling membangun dalam pengajaran, doa,
karunia-karunia Roh Kudus dan lain-lain. (1 Kor. 14:26).
3. Kalau ada anggota persekutuan yangjatuh, yang
lain bisa mengangkatnya kembali (Pkh. 4:9), yang sakit bisa saling mendoakan
(Yak.5:16a), yang lemah bisa saling menguatkan (Rom. 15:1-3).
BAHAN DISKUSI
Pelajaran 4: Persekutuan dengan Tuhan dan Sesama
I. PERTANYAAN PENUNTUN:
Setelah
mempelajari pelajaran tentang “Persekutuan dengan Tuhan dan Sesama”, jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dalam bentuk diskusi.
1. Apa arti dari “persekutuan” itu? Jelaskan dan
berikan contohnya!
2. Betapa pentingnya persekutuan kita dengan
Tuhan itu, sehingga diumpamakan seperti carang dan pokok anggur yang tidak
dapat dipisahkan (Yoh. 15:1-8). Bacalah sekali lagi ayat-ayat tersebut.
Kemudian diskusikan bersama tentang bagaimana hubungan antara carang dan pokok
dan dari mana zat-zat makanan itu diperoleh dan sebagainya. Kemudian hubungkan
dengan persekutuan antara kita dengan Tuhan! ____________
3. Mengapa setiap orang beriman mutlak memiliki
persekutuan pribadi dengan Tuhan? Berikan beberapa alasan! ______________
4. Apa yang dimaksud dengan “Saat Teduh”?
(Jawablah dengan kata- kata Saudara sendiri!) _________________________
5. Betapa pentingnya persekutuan dengan sesama
kita, sehingga diumpamakan seperti seutas tali (Pkh. 4:9-12). Bacalah sekali
lagi ayat-ayat tersebut. Kemudian diskusikan dalam kelompok tentang bagaimana
hubungannya dengan persekutuan?___________
6. Sebutkan
beberapa alasan, mengapa perlu ada persekutuan dengan saudara
seiman?____________________________
7. Hal-hal apa saja yang perlu kita hindari di
dalam persekutuan dengan sesama? Mengapa ibadah/persekutuan harus dimulai dari
hati (bukan sekedar sikap lahiriah)! ____________________
II. KESIMPULAN:
Buatlah suatu
kesimpulan secara singkat, jelas dan menyeluruh dari pelajaran tentang
“Persekutuan dengan Tuhan dan sesama” sehingga pada pertemuan minggu depan kita
dapat memahaminya dengan lebih baik lagi.
III. AYAT HAFALAN : Yohanes 15:5
CATATAN:
Sumber: buku Program Pemuridan Paket A
oleh: Pdt. Ir. Lokky S. Tjahja % Team
Tidak ada komentar:
Posting Komentar