Pelajaran 7 : Pelayanan
PENDAHULUAN:
Melayani itu
berarti berkorban, memberi dan membagi apa yang dimiliki, seperti pelita atau
lilin yang membagikan terangnya (Mat. 5:14-16). Jadi melayani pekerjaan Tuhan,
berbeda dengan konsep dunia dimana ada garis komando/perintah menurut tingkatan
kedudukan/jabatan, dimana siapa yang mempunyai kedudukan/jabatan lebih tinggi
dia akan berkuasa atas mereka yang mempunyai kedudukan di bawahnya. Tetapi di
dalam melayani Tuhan justru siapa yang mau menjadi besar, dia harus menjadi
pelayan atau hamba (Mat. 20:26- 27).
Mengapa? Karena
dia harus lebih banyak memberi (sebagai
pelayan atau hamba
dia harus melayani), maka kepadanya akan semakin banyak diberi (Luk. 6:38),
sehingga semakin banyak memiliki karena dia akan terus diberi sampai
berkelimpahan (Mat. 13:12; 25:29). Dengan demikian dia akan menjadi besar di
hadapan Tuhan. Ini adalah hukum Tuhan!
Sebab itu Tuhan
menghendaki supaya setiap orang percaya, wajib mengambil bagian di dalam
pelayanan pekerjaan Tuhan karena hal ini adalah perintah Tuhan yang harus kita
lakukan (Rom. 12:11).
SIAPA YANG DILAYANI?
Memang kita
melayani Tuhan tetapi dalam wujudnya, pelayanan kita itu ditujukan kepada
sesama (Mat. 25:31-40 & 45). Seperti memberitakan Injil kepada jiwa-jiwa
yang terhilang, mendoakan orang sakit, memberi untuk pekerjaan Tuhan,
menasehati dan membimbing orang lain untuk kembali kepada jalan yang benar,
atau terlibat dalam salah satu bidang pelayanan di gereja dan sebagainya.
Pada saat kita
percaya kepada Kristus, Tuhan telah melepaskan kita dari hamba dosa dan
sekarang kita telah diubahNya menjadi hamba kebenaran (Rom. 6:17-18) sehingga
kita bisa menjadi hamba/ pelayanNya. Dahulu kita melayani dosa karena kita
menjadi hambanya dosa tetapi sekarang kita melayani Tuhan karena kita telah
menjadi hambaNya. Oleh karena kita telah menjadi hamba Tuhan, maka :
a. Kita dipanggil untuk melayani Dia.
Bisa dibedakan
menjadi 2:
1. Dipanggil dalam pelayanan sepenuh waktu
(fulltime)
2. Dipanggil dalam pelayanan paruh waktu
(parttime)
Kita dipanggil untuk melayani tanpa ada
halangan/gangguan (1 Kor. 7:17, 20, 24, 35). Rasul Paulus menasehatkan kepada
jemaat di Korintus supaya mereka semua tetap pada panggilannya itu sehingga
mereka yang dipanggil itu, dapat melayani Tuhan tanpa ada gangguan apapun.
b. Kita menjadi hamba Tuhan bukan hamba manusia.
Tuhan menghendaki supaya setiap orang
percaya melayani Dia, bukan melayani manusia (Ef. 6:5-7). Jadi seorang pelayan
Tuhan yang benar, harus bersikap sebagai seorang hamba Tuhan, bukan hamba
manusia/uang, sehingga walaupun mengalami penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
tetap memberitakan Firman Tuhan dengan motivasi yang murni (2 Kor. 6:3-10).
Tidak boleh ada motivasi untuk kepentingan diri sendiri (Fil. 1:17; 2:21)
dengan bermulut manis dan kata-kata yang muluk-muluk atau mempunyai motivasi
untuk memperoleh keuntungan dari pemberitaan Injil, sebab melayani Tuhan itu
bukan soal makan/minum tetapi soalkebenaran (Rom. 14:17).
c. Sebagai hamba kita harus menuruti apa yang
dikehendakiNya.
Oleh karena kita ini adalah hamba/pelayan
Tuhan, maka kita harus selalu mengikuti Dia kemana saja Dia pergi dan dimana
saja Dia berada di situjuga seharusnya kita berada (Yoh. 12:26). Seorang hamba
atau pelayan tidak boleh bekerja menurut kemauannya sendiri tetapi harus juga
memperhatikan perintah-perintah dari tuan/ majikannya, karena pelayan hanya
melakukan atau mengerjakan apa yang diperintahkan oleh majikannya. Demikianjuga
sebagai seorang pelayan Tuhan, kita hanya melakukan apa yang disuruh Tuhan
untuk dikerjakan. Sebab itu Tuhan Yesus mengatakan supaya kita harus terus
tinggal di dalam Dia sebagai pokok anggur (Yoh. 15:5,7). Kita tidak mungkin
dapat melayani Tuhan kalau kita tidak tinggal di dalam Dia. Oleh karena itu
sebagai pelayan Tuhan, kita harus mempunyai persekutuan yang intim denganNya
supaya kita dapat mengetahui apa yang Dia kehendaki untuk kita kerjakan.
BAGAIMANA PELAYANAN YANG BERKENAN?
Pelayanan yang
berkenan kepada Tuhan itu ada hubungan dengan :
1. Kebenaran yaitu Firman Tuhan (Yoh. 17:17).
Seorang pelayan harus memberitakan
kebenaran, bukan soal makan/minum yang menjadi motivasinya. Oleh karena itu
dalam pemberitaan itu harus ada damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus
(Rom. 14:17-18). Dan sukacita yang dialami itu bukan untuk memuaskan hawa nafsu
kedaginan atau memuaskanjiwa kita saja, terutama adalah roh kita. Oleh karena
itu kita perlu menangkap setiap kebenaran Firman itu bukan dengan akal kita
saja tetapi dengan roh kita kemudian menaati dan melakukannya dalam tindakan
yang nyata.
2. Pekerjaan Roh Kudus (2 Kor. 6:6-7).
Pelayanan harus dilakukan dengan
keterbukaan terhadap pekerjaan Roh Kudus sebab dengan memberi keleluasan kepada
Roh Kudus untuk bekerja maka pekerjaan pelayanan kita akan dihidupkan dan
digairahkan oleh Roh Kudus (2 Kor. 3:6). Jadi, kita bukan melayani dengan
kekuatan atau dengan pikiran kita sendiri tetapi dengan mengandalkan kekuatan
Roh Kudus sepenuhnya (Zak. 4:6) sebab pelayanan kepada Tuhan itu adalah
pelayanan Roh (2 Kor. 3:8).
Dua hal di atas yang harus dikerjakan dan
diikuti oleh pelayan-pelayan Tuhan, yaitu memberitakan kebenaran Firman Tuhan
dan memberikan kebebasan kepada pekerjaan Roh Kudus, supaya pelayanan kita
tidak sesat (Mark. 12:24). Tetapi bagi pelayan Tuhan itu sendiri harus memenuhi syarat-syarat
seperti yang diuraikan di dalam 1 Timotius 3:1-13.
BAHAN DISKUSI
Pelajaran 7 : Pelayanan
I. PERTANYAAN PENUNTUN:
Setelah
mempelajari pelajaran tentang “Pelayanan”, jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini!
- Apa artinya melayani Tuhan itu?——————————————————
- Jelaskan perbedaan antara konsep dunia dengan Firman Tuhan tentang keberadaan seorang pemimpin yang ingin menjadi besar!
- Jelaskan tentang kedudukan seseorang yang sudah percaya kepada Tuhan, siapakah mereka itu sebenarnya?______________
- Apabila kita adalah hamba Tuhan, apa yang seharusnya kita keijakan? Uraikan jawaban Saudara! ______________________
- Bagaimana pelayanan yang berkenan kepada Tuhan itu? _____
II. KESIMPULAN:
Buatlah satu kesimpulan tentang pelajaran
“Pelayanan” ini supaya bisadipakai sebagai bahan pembicaraan pada minggu yang
akan datang!
III. AYAT HAFALAN : Matius 20:26-27
CATATAN:
Sumber: buku Program Pemuridan Paket A
oleh: Pdt. Ir. Lokky S. Tjahja % Team
Tidak ada komentar:
Posting Komentar