Pelajaran 6 : Baptisan
PENDAHULUAN:
Kita perlu
mengerti dan mempraktekkan baptisan seperti yang ditulis di dalam Alkitab,
sebab baptisan itu adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya. Apa yang
ditulis di dalam Alkitab itu adalah Firman Tuhan yang kebenarannya tidak dapat diragukan
lagi, sebab Firman Tuhan itu sendiri adalah kebenaran (Yoh. 17:17) yang berisi
seluruh kehendak Tuhan bagi kita dan tentunya ada maksud Tuhan dibalik baptisan
tersebut sehinggga rencana Tuhan akan terjadi bagi mereka yang percaya.
Rencana Tuhan bagi
orang percaya itu pada akhimya adalah kesempurnaan (Mat. 5:48). Karena itu kita
perlu mengerti hal ini baik-baik jangan sampai kita binasa oleh karena ketidak
mengertian kita (Hos. 4:6). Percayalah pada Roh Kudus yang akan membawa kita
kepada seluruh kebenaran Tuhan (Yoh. 16:13).
Demikianjuga
kebenaran Firman Tuhan tentang baptisan ini sudah ditulis jelas-jelas di dalam
Alkitab dimana ada 3 baptisan yaitu: “baptisan air”, “baptisan Roh Kudus” dan
“baptisan api” (Mat. 3:11).
Banyak orang belum
bisa menerima ketiga baptisan tersebut secara menyeluruh, mungkin karena mereka
tidak mengerti atau mereka mengerti tetapi tidak mau taat untuk melakukannya.
Jangan kita ikuti apa yang mereka katakan walaupun mereka mengemukakan pendapat
dengan banyak dalih dan argumentasi untuk mempertahankan pendapat mereka. Kita
harus mengikuti apa yang dikatakan Firman Tuhan tentang baptisan sebab Firman
Tuhan adalah patokan kita bukan suara mayoritas banyak orang. Karena itu kita
sendiri harus mengambil sikap yang tegas (Luk. 12:57-TL), supaya pada akhirnya
kita mengalami kesempumaan itu.
Lukas 12:57 - TL
“Apakah sebabnya tiada dapat kamu mengambil keputusan yang sungguh daripada
dirimu sendiri?”
3 MACAM BAPTISAN:
Matius 3:11 “Aku
membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi la yang datang
kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan
kasutNya. la akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”
Firman Tuhan ini
jelas memberitahukan kepada kita bahwa ada 3 macam Baptisan yaitu:
1. Baptisan Air.
2. Baptisan Roh Kudus.
3. Baptisan Api.
Ad. 1. BAPTISAN AIR.
Baptisan air
adalah tanda atau bukti bahwa seseorang sudah percaya kepada Yesus sebagai Anak
Tuhan (Kis. 8:36-38). Baptisan air ini perlu dilakukan oleh setiap orang yang
sudah mengaku percaya, supaya mereka diselamatkan (Mark. 16:16). Perhatikan!
“percaya” dan “dibaptis”, dua hal ini saling berhubungan erat satu sama lain
dan tidak dapat dipisahkan (Kis. 16:31 & 33; 18:8).
Memang baptisan
air ini baru ada setelah kelahiran Yesus, yaitu dimulai sejak Yohanes Pembaptis
mempersiapkan kedatangan Yesus di atas muka bumi ini, sedangkan sebelumnya
baptisan air tidak pemah ada (Mat. 3:1-12; Mark. 1:1-8; Luk. 3:3-9; Yoh.
1:19-28).
Dalam perjanjian
lama tidak ada baptisan, yang ada hanya “penyunatan” (sunat) yang merupakan
tanda ikatan perjanjian antara Tuhan dengan Abraham serta keturunannya (Kej.
17:9). Sedangkan dalam perjanjian baru, baptisan adalah sebagai tanda
pertobatan (Mat.3:11).
ARTI BAPTISAN AIR
1. Arti hurufiah dari baptisan air
Kata “Baptisan” berasal dari kata
“Baptize” (Yunani) artinya diselamkan/dibenamkan atau ditutupi seluruhnya
dengan cairan/air (to cover wholly with fluid/water) jadi, basah
sepenuhnya/seluruhnya (fully wet). Sedangkan “Rhantizo”(Yunani) artinya
dipercikkan (to sprinkle).
Perhatikan! Firman Tuhan tidak mengatakan
“rhantizo!” (perciklah) tetapi “baptislah!”(selamkanlah/benamkanlah).
Matius 28:19 “Baptislah (selamkanlah)
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.
2. Arti rohani dari baptisan air:
Baptisan air memiliki arti rohani yang
amat dalam yaitu bahwa kita mati dan dikuburkan bersama dengan Kristus dan
kemudian bangkit bersama Kristus pula (Rom. 6:3-4; Kol. 2:12). Pada saat
diselamkan dalam air itu berarti kita dikuburkan (kehidupan lama yang penuh
dosa dikuburkan) bersama Yesus dan pada saat keluar dari air itu berarti kita
bangkit (mengalami kehidupan baru) bersama Yesus. Jadi kalau kita yang sudah
mati bersama dengan Kristus melalui baptisan air, maka kitajuga pasti akan dibangkitkan
seperti Kristus. Hal ini harus kita terima dengan iman, bukan dengan
akal/pikiran kita sendiri.
BERTOBAT DULU, BARU DIBAPTIS
Sebelum seseorang
menerima baptisan air, dia sudah harus benar-benar percaya pada Kristus dan
benar-benar bertobat. Sebelum seseorang bertobat, orang itu belum boleh
menerima baptisan air (Mark. 1:4; Luk. 3:3; Kis. 2:38), karena hal ini akan
menjadi sia-sia saja dan dosa-dosanya juga belum diampuni. Contoh : Saulus
yangjahat itu bertobat lebih dulu dari segala kejahatannya, setelah itu baru
dibaptis (Kis. 9:1-19).
Karena itu sebelum
masuk dalam baptisan air, seseorang harus mengambil keputusan dengan tegas
untuk bertobat dari segala dosa- dosanya, sesudah itu baru mengambil keputusan
untuk dibaptis sesuai dengan perintah Firman Tuhan. Mungkin kemudian, dia
bisajatuh lagi ke dalam dosa, tetapi hal itu bukan merupakan persoalan yang
serius karena pengampunan Tuhan senantiasa tersedia baginya yang penting dia
harus mengambil keputusan terlebih dahulu untuk bertobat.
Baptisan air ini
juga bukan bermaksud untuk tnenyucikan kenajisan kita secarajasmani (1 Pet.
3:21), tetapi maksudnya adalah penyucian secara rohani dimana dosa-dosa kita
disucikan oleh darah Yesus (Ibr. 13:12; I Yoh. 1:7). Karena itu baptisan air
bukan saja menunjukkan ketaatan kita secara lahiriah, tetapi lebih berfungsi di
dalam manusia batiniah kita.
BAPTISAN YANG BAGAIMANA?
Jangan kita
ikut-ikutan apa kata orang atau komentar banyak orang sebab suara orang banyak
itu belum tentu merupakan kebenaran. Jangan man dipengaruhi oleh kebiasaan atau
tradisi-tradisi yang sudah berlangsung sejak dulu, atau tafsiran-tafsiran yang
tidak Alkitabiah. Ingat! ada Firman Tuhan yang perlu ditafsir dan ada yang
tidak perlu ditafsir. Kebenaran Firman Tuhan tentang baptisan air ini tidak
perlu ditafsir macam-macam, baik berdasarkan sejarah maupun berdasarkan pikiran
manusia sendiri. Yang kita ikuti dan kita percayai adalah Alkitab sebagai
Firman Tuhan, itulah kebenaran di atas segala kebenaran (Yoh. 17:17). Apa yang
ditulis di dalam Alkitab, itulah yang kita ikuti. Tidak boleh ditambah atau
dikurangi (Anns. 30:6: Why. 22:18-19).
Apa yang dikatakan
Alkitab tentang baptisan ini? Di dalam Alkitab dituliskan bahwa baptisan itu
dilakukan di tempat yang ada banyak airnya sehingga orang yang akan dibaptis
itu bisa diselamkan di dalamnya sesuai dengan arti kata baptis (baptize)
artinya diselamkan.
Ada beberapa
kebenaran Firman Tuhan yang membuktikan bahwa baptisan air itu dilakukan dengan
cara diselamkan ke dalam air yang banyak.
1. Matius 3:16 “Sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air (KJV: went up = keluar)
dan pada waktu itu juga langit terbuka dan la melihat Roh Tuhan seperti burung
merpati turun ke atasNya.” Kata ^keluar” dari air itu menandakan bahwa airnya
cukup banyak.
2. Kisah Para Rasul 8:38 “Lain orang Etiopia itu
menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air (KJV: went down), baik Filipus maupun sida-sida itu
dan Filipus membaptis dia”
Kata turun ke
dalam air itu juga menandakan bahwa airnya cukup banyak.
Kedua ayat di atas
membuktikan baptisan air itu harus dilakukan di tempat yang mempunyai air cukup
banyak sehingga seseorang itu bisa turun dan bisa ke luar lad dari air.
BAPTISAN AIR ADALAH SALAH SATU KEHENDAK TUHAN.
Baptisan air ini
adalah salah satu kehendak Tuhan yang harus kita penuhi seperti Yesus yaitu
pada saat Dia datang kepada Yohanes untuk dibaptis, walaupun Yohanes berusaha
mencegahnya (Mat. 3:13-15), tetapi apa yang dikatakan Yesus? ‘’...... kita
harus menggenapkan seluruh kehendak Tuhan!”
Kita tidak bisa
menuruti kehendak Tuhan yang lain, tanpa menuruti kehendak Tuhan yang satu ini
lebih dahulu! Kita harus mengikuti apa yang sudah diteladani oleh Yesus dalam
hal baptisan ini. Kalau Yesus dibaptis dengan cara diselamkan, kitapun harus
mengikutinya, supaya kita dapat disebut sebagai pengikut Kristus. Bahkan hal
ini merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus yang harus kita taati. Karena
itu baptisan air ini merupakan langkah awal dari ketaatan kita yang mutlak
dilakukan oleh setiap orang yang telah mengaku percaya kepada Tuhan.
Kita percaya
kepada satu Bapa, yaitu Bapa di Surga. Satu Tuhan yaitu Tuhan Yesus Kristus (I
Kor. 8:6), itulah yang menjadi pengharapan dan panggilan kita sebagai orang
yang percaya, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Bapa (Ef. 4:5-6). Jadi
hanya ada satu baptisan yaitu apa yang terdapat di dalam Alkitab, tidak mungkin
ada beberapa baptisan sehingga membingungkan orang-orang percaya sendiri.
Ad.2. BAPTISAN ROH KUDUS.
Baptisan Roh Kudus
berbeda dengan percaya kepada Yesus Kristus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Baptisan Roh Kudus ini merupakan satu pengalaman tersendiri.
Tuhan Yesus
menyuruh Para Rasul menanti akanjanji Bapa dimana Dia akan mengirim seorang
Penolong yang lain (Yoh. 14:16) setelah Yesus dimuliakan (Yoh. 7:39). Dan
penolong tersebut adalah Tuhan yang akan membaptis mereka. Janji ini diulangi
lagi kepada murid- muridNya, menjelang saat-saat kenaikanNya ke Surga seperti
ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:1-5.
Janji Yesus
tentang baptisan Roh Kudus ini digenapi, tidak lama setelah Yesus naik ke Surga
yaitu terjadi pada hari Pentakosta. Pada saat itu Allah mencurahkan Roh Kudus
kepada murid-muridNya dan mereka mulai menerima baptisan Roh Kudus (Kis.
2:1-4). Baptisan Roh Kudus ini merupakan. suatu pengalaman yangjelas dan pasti.
Karena itu orang yang mengalaminya dapat mengetahui dengan pasti. Apakah ia
sudah menerima atau belum.
BAPTISAN AIR BERBEDA DENGAN BAPTISAN ROH KUDUS
Di dalam Kisah
Para Rasul 1:5 dikatakan: “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak
lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Dan ayat Finnan
Tuhan di atas, jelas terlihat bahwa antara baptisan air dengan baptisan Roh
Kudus itu berbeda. Salah satu contoh : Pada saat Rasul Petrus berada di rumah
Kornelius, orang-orang di rumah Kornelius mengalami baptisan Roh kudus, Padahal
mereka belum dibaptis dengan air, tetapi pada saat Rasul Petrus berbicara, Roh
Ku- dus turun dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan
Tuhan (Kis. 10:44-47).
Pada saat Rasul
Petrus harus mempertanggungjawabkan pengalaman ini dihadapan para Rasul yang
lain, dia berkata bahwa dengan adanya kejadian ini, dia teringat akan perkataan
Tuhan Yesus yang mengatakan, “Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan
dibaptis dengan Roh Kudus” (Kis. 11:16). Dari dua kejadian ini kita dapat
melihat bahwa baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu berbeda dan tidak bisa
disamakan.
BUKTI/TANDA AWAL DARI BAPTISAN ROH KUDUS.
Tanda awal
(initial evidence) dari baptisan Roh Kudus adalah “Berkata-kata dalam bahasa
Roh” atau “bahasa lidah” (speaking in tongues). Hal ini dibuktikan oleh
ayat-ayat Firman Tuhan (Mark. 16:17; Kis. 2:4; 1 Kor. 14:18). Contoh : Gerejadi
Efesus, menerima baptisan Roh Kudus, dengan tanda awal, berkata-kata dalam bahasa
roh.
Kisah Rasul 19:6
“Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke
atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bemubuat.”
Keterangan-keterangan
ayat Firman Tuhan di atas menunjukkan bahwa satu-satunya bahwa bukti/tanda awal
baptisan Roh Kudus adalah “berkata-kata dalam bahasa roh”. Ekspresi luar
mungkin berbeda-beda. Ada yang berteriak-teriak, ada yang melompat-lompat atau
menari tetapi yang jelas tanda pengenalnya adalah berkata-kata dalam bahasa
roh.
Ada beberapa orang
Kristen lebih menekankan bukti baptisan Roh Kudus pada : “Buah Roh” (Gal.
5:22-23). Memang hasil dari orang yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus adalah
buah Roh yang pasti mengikutinya. Kitajuga dapat meragukan orang yang telah dibaptis
dengan Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa roh tetapi tidak dapat
mengeluarkan buah Roh.
BAPTISAN ROH KUDUS SEBAGAI PINTU MASUK PADA KARUNIA-KARUNIA
LAINNYA.
Melalui pengalaman
pribadi yang nyata hal ini akan lebih mudah dipahami. Mungkin ada diantara kita
yang belum mengalaminya karena itu man kita mempelajari beberapa kebenaran
Firman Tuhan tentang hal ini.
Setiap orang yang
mengalami baptisan Roh Kudus, sebenamya pada saat itu mereka telah menerima
kuasa (Kis. 1:8). Hal ini dapat kita pelajari dari kehidupan dan pelayanan para
Rasul sebelum dan sesudah mereka mengalami baptisan Roh Kudus seperti ditulis
di dalam Kisah Rasul pasal 2 dan seterusnya. Khususnya kita lihat di dalam
Kisah Rasul pasal 4:31-33; 5:12-16. Di sini jelas terlihat bahwa pelayanan
mereka disertai dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja dengan dahsyat sehingga
terjadi banyak tanda-tanda heran dan mujizat. Demikianjuga dengan pengalaman
yang dialami Paulus setelah Tuhan Yesus menampakkan Diri kepadanya. Setelah
Ananias berdoa dan menumpangkan tangan di atas kepalanya, sejak saat itu Paulus
penuh dengan Roh Kudus, dan selanjutnya di dalam pelayanannya diajuga
dilengkapi dengan karunia-karunia lainnya yang terus-menerus ditambah-tambahkan
kepadanya (Kis. 9:1-31).
Ad.3. BAPTISAN API.
Baptisan api ini
tidak bermaksud bahwa orang-orang yang menga- laminya perlu dimasukkan ke dalam
api secara hurufiah. Yesus pernah mengatakan kepada murid-muridNya bahwa belum
waktunya bagi mereka untuk menerima baptisan yang akan segera diterimaNya (Mark.
10:38-39) dan hatiNya terasa begitu susah untuk menerima baptisan itu(Luk.
12:49-50). Baptisan macamapakah yang dimaksudkan Yesus? Tidak mungkin baptisan
air karena pada saat Yesus mengatakan hal ini, Dia sudah dibaptis di dalam
airoleh Yohanes Pembaptis dimana pada saat itu juga Roh Kudus turun ke atas Dia
menyerupai seekor burung merpati (Mat. 3:13-17).
BAGAIMANA WUJUD DARI BAPTISAN API ITU?
Baptisan yang
dimaksudkan Yesus ini adalah “baptisan api” seperti yang ditulis dalam Matius
3:11 yang berbicara tentang penderitaan dan kesengsaraan yang akan dialamiNya
dan memang Yesus benar- benar menerima baptisan api ini dalam wujud cawan
penderitaan yang sudah diminum oleh Yesus ketika Dia ditangkap, diadili
kemudian disiksa, dipaku di atas kayu salib dan menyerahkan nyawaNya.
Baptisan api ini
juga diterima oleh setiap orang percaya untuk menguji iman mereka supaya
semakin mumi di hadapan Tuhan seperti emas yang diuji dengan api dimana kotoran
atau unsur-unsur lain yang melekat pada emas itu dipisahkan/dikeluarkan
sehingga tinggal emas mumi sehingga mudah dilenturkan atau dibentuk.
Demikianjuga iman kita perlu diuji. Pada saat iman kita diuji, kita merasakan
panasnya api itu sehingga membuat banyak orang tidak tahan bahkan mundur.
Tetapi setelah berakhirnya masa-masa ujian ini, kita akan memperoleh satu
sukacita yang luar biasa. Derita/dukacita diganti dengan sukacita. Meskipun
pada mulanya mendatangkan dukacita, ini hanya bersifat sementara saja (1 Pet.
1:6-7), tetapi pada akhirnya kita akan bersukacita untuk selama-lamanya.
BAHAN DISKUSI
Pelajaran 6: Baptisan
I. PERTANYAAN PENUNTUN:
Setelah
mempelajari pelajaran tentang “Baptisan”, jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini :
1. Sebutkan tiga macam baptisan seperti yang
ditulis di dalam Alkitab?
Jelaskan secara singkat masing-masing
artinya dengan kata-kata Saudara sendiri! __________________________
2. Baptisan air yang bagaimana yang sesuai dengan
Firman Tuhan? Buktikan dengan ay at-ayat Alkitab! ________________
3. Buktikan bahwa antara baptisan air dan
baptisan Roh Kudus itu berbeda! Cantumkan juga ayat-ayat dari Firman Tuhan yang
mendukung pendapat Saudara! ___________________
4. Bacalah dengan teliti kasus di bawah ini,
kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan kasus tersebut.
Joko berasal dari keluarga Kristen. Sejak
kecil ia sudah aktif mengikuti kebaktian-kebaktian/ibadah bahkan ia sudah
dibaptis (dipercik) sewaktu masih bayi. Ketika mulai de\vasa, ia pernah
mengikuti sebuah KKR dan saat itu ia memenuhi panggilan pengkhotbah untuk maju
ke depan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi.
Pada saat ditumpangi tangan, ia mengalami baptisan Roh Kudus dan mulai berkata-
kata dengan bahasa roh. Setelah peristiwa itu, kemudian ia ditantang untuk ikut
dalam baptisan selam.
a. Menurut pendapat Saudara, apakah Joko perlu
ikut dalam baptisan selam? ————————————————————————————————
b. Apakah sebelum seseorang dibaptis dalam air,
dia bisa mengalami baptisan Roh Kudus? Buktikan dengan ayat-ayat yang
mendukung.
c. Berikan contoh-contoh lainnya yang hampir sama
dengan kasus diatas! _________________________________
5. Sebutkan arti hurufiah dan arti rohani dari
baptisan air beserta ayatnya masing-masing. ______________________
6. Apa bukti atau tanda awal dari baptisan Roh
Kudus? (Sebutkan ayat-ayatnya). ___________________________
7. Bagaimana Saudara member! penjelasan kepada
orang lain, apabila mereka bertanya tentang baptisan apt? ———————————————
8. Apa yang dimaksud dengan baptisan api?
Bagaimana wujudnya? (Hubungkan dengan pengalaman Saudara sendiri) ————————
II. KESIMPULAN.
Buatlah satu
kesimpulan tentang pelajaran “Baptisan” ini supaya bisa dipakai sebagai bahan
pembicaraan pada minggu yang akan datang!
LAMPIRAN 3
Pelajaran 6: Baptisan
1. Baptisan Air.
Pertanyaan : Kita
dibaptiskan dalam nama siapa?
Jawab : Dalam
nama Bapa, Putera dan Roh Kudus (Rm. 6:3;
Kis.
2:38; Kis. 8:14-16; Kis. 10:45-48; Kis. 19:5).
Pertanyaan : Kapan
Baptisan Air harus dilakukan?
Jawab : Segera
setelah bertobat (Kis. 8:12,35-36; Kis. 16:33)
Pertanyaan : Bagaimana
tanggapan Saudara tentang penjahat di sebelah Tuhan Yesus yang tidak dibaptis
tetapi dapat masuk Surga?
Jawab : Ini
merupakan suatu pengecualian karena situasi tidak memungkinkan bagi dia untuk
dibaptis tetapi sebenar-nya dia sudah diselamatkan pada saat dia mengaku
percaya kepada Yesus yang akan datang sebagai Raja (Luk. 23:42-43).
2. Baptisan Roh Kudus
Pertanyaan : Siapa yang
boleh menerima Roh Kudus?
Jawab : Yang memintanya (Luk. 11:13)
-
BangsaYahudi dan bangsa-bangsa lain / kafir (Kis. 10:44-46)
Pertanyaan : Bagaimana
cara membaptiskan/menerima Roh Kudus?
Jawab : Dengan penumpangan tangan (Kis. 8:17; Kis.
19:6).
Pertanyaan : Apakah
orang yang tidak dibaptis Roh Kudus dapat hidup dipimpin oleh Roh dan
sebaliknya?
Jawab : Hal
ini tergantung dari keterbukaan orang tersebut terhadap pekerjaan Roh Kudus
dalam hidupnya dan ketaatan orang tersebut untuk terus menerus hidup di dalam
pimpinan Roh Kudus (Gal. 5: 18, 25).
Sumber: buku Program Pemuridan Paket A
oleh: Pdt. Ir. Lokky S. Tjahja % Team
Tidak ada komentar:
Posting Komentar