Minggu, 30 Desember 2012

Baptisan



Pelajaran 6 : Baptisan

PENDAHULUAN:
Kita perlu mengerti dan mempraktekkan baptisan seperti yang ditulis di dalam Alkitab, sebab baptisan itu adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya. Apa yang ditulis di dalam Alkitab itu adalah Firman Tuhan yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi, sebab Firman Tuhan itu sendiri adalah kebenaran (Yoh. 17:17) yang berisi seluruh kehendak Tuhan bagi kita dan tentunya ada maksud Tuhan dibalik baptisan tersebut sehinggga rencana Tuhan akan terjadi bagi mereka yang percaya.


Rencana Tuhan bagi orang percaya itu pada akhimya adalah kesempurnaan (Mat. 5:48). Karena itu kita perlu mengerti hal ini baik-baik jangan sampai kita binasa oleh karena ketidak mengertian kita (Hos. 4:6). Percayalah pada Roh Kudus yang akan membawa kita kepada seluruh kebenaran Tuhan (Yoh. 16:13).

Demikianjuga kebenaran Firman Tuhan tentang baptisan ini sudah ditulis jelas-jelas di dalam Alkitab dimana ada 3 baptisan yaitu: “baptisan air”, “baptisan Roh Kudus” dan “baptisan api” (Mat. 3:11).
Banyak orang belum bisa menerima ketiga baptisan tersebut secara menyeluruh, mungkin karena mereka tidak mengerti atau mereka mengerti tetapi tidak mau taat untuk melakukannya. Jangan kita ikuti apa yang mereka katakan walaupun mereka mengemukakan pendapat dengan banyak dalih dan argumentasi untuk mempertahankan pendapat mereka. Kita harus mengikuti apa yang dikatakan Firman Tuhan tentang baptisan sebab Firman Tuhan adalah patokan kita bukan suara mayoritas banyak orang. Karena itu kita sendiri harus mengambil sikap yang tegas (Luk. 12:57-TL), supaya pada akhirnya kita mengalami kesempumaan itu.
Lukas 12:57 - TL “Apakah sebabnya tiada dapat kamu mengambil keputusan yang sungguh daripada dirimu sendiri?”

3 MACAM BAPTISAN:
Matius 3:11 “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi la yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya. la akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”

Firman Tuhan ini jelas memberitahukan kepada kita bahwa ada 3 macam Baptisan yaitu:
1.   Baptisan Air.
2.   Baptisan Roh Kudus.
3.   Baptisan Api.

Ad. 1. BAPTISAN AIR.
Baptisan air adalah tanda atau bukti bahwa seseorang sudah percaya kepada Yesus sebagai Anak Tuhan (Kis. 8:36-38). Baptisan air ini perlu dilakukan oleh setiap orang yang sudah mengaku percaya, supaya mereka diselamatkan (Mark. 16:16). Perhatikan! “percaya” dan “dibaptis”, dua hal ini saling berhubungan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan (Kis. 16:31 & 33; 18:8).

Memang baptisan air ini baru ada setelah kelahiran Yesus, yaitu dimulai sejak Yohanes Pembaptis mempersiapkan kedatangan Yesus di atas muka bumi ini, sedangkan sebelumnya baptisan air tidak pemah ada (Mat. 3:1-12; Mark. 1:1-8; Luk. 3:3-9; Yoh. 1:19-28).

Dalam perjanjian lama tidak ada baptisan, yang ada hanya “penyunatan” (sunat) yang merupakan tanda ikatan perjanjian antara Tuhan dengan Abraham serta keturunannya (Kej. 17:9). Sedangkan dalam perjanjian baru, baptisan adalah sebagai tanda pertobatan (Mat.3:11).

ARTI BAPTISAN AIR
1.   Arti hurufiah dari baptisan air
      Kata “Baptisan” berasal dari kata “Baptize” (Yunani) artinya diselamkan/dibenamkan atau ditutupi seluruhnya dengan cairan/air (to cover wholly with fluid/water) jadi, basah sepenuhnya/seluruhnya (fully wet). Sedangkan “Rhantizo”(Yunani) artinya dipercikkan (to  sprinkle).
      Perhatikan! Firman Tuhan tidak mengatakan “rhantizo!” (perciklah) tetapi “baptislah!”(selamkanlah/benamkanlah).
      Matius 28:19 “Baptislah (selamkanlah) mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

2.   Arti rohani dari baptisan air:
      Baptisan air memiliki arti rohani yang amat dalam yaitu bahwa kita mati dan dikuburkan bersama dengan Kristus dan kemudian bangkit bersama Kristus pula (Rom. 6:3-4; Kol. 2:12). Pada saat diselamkan dalam air itu berarti kita dikuburkan (kehidupan lama yang penuh dosa dikuburkan) bersama Yesus dan pada saat keluar dari air itu berarti kita bangkit (mengalami kehidupan baru) bersama Yesus. Jadi kalau kita yang sudah mati bersama dengan Kristus melalui baptisan air, maka kitajuga pasti akan dibangkitkan seperti Kristus. Hal ini harus kita terima dengan iman, bukan dengan akal/pikiran kita sendiri.

BERTOBAT DULU, BARU DIBAPTIS
Sebelum seseorang menerima baptisan air, dia sudah harus benar-benar percaya pada Kristus dan benar-benar bertobat. Sebelum seseorang bertobat, orang itu belum boleh menerima baptisan air (Mark. 1:4; Luk. 3:3; Kis. 2:38), karena hal ini akan menjadi sia-sia saja dan dosa-dosanya juga belum diampuni. Contoh : Saulus yangjahat itu bertobat lebih dulu dari segala kejahatannya, setelah itu baru dibaptis  (Kis. 9:1-19).

Karena itu sebelum masuk dalam baptisan air, seseorang harus mengambil keputusan dengan tegas untuk bertobat dari segala dosa- dosanya, sesudah itu baru mengambil keputusan untuk dibaptis sesuai dengan perintah Firman Tuhan. Mungkin kemudian, dia bisajatuh lagi ke dalam dosa, tetapi hal itu bukan merupakan persoalan yang serius karena pengampunan Tuhan senantiasa tersedia baginya yang penting dia harus mengambil keputusan terlebih dahulu untuk bertobat.

Baptisan air ini juga bukan bermaksud untuk tnenyucikan kenajisan kita secarajasmani (1 Pet. 3:21), tetapi maksudnya adalah penyucian secara rohani dimana dosa-dosa kita disucikan oleh darah Yesus (Ibr. 13:12; I Yoh. 1:7). Karena itu baptisan air bukan saja menunjukkan ketaatan kita secara lahiriah, tetapi lebih berfungsi di dalam manusia batiniah kita.

BAPTISAN YANG BAGAIMANA?
Jangan kita ikut-ikutan apa kata orang atau komentar banyak orang sebab suara orang banyak itu belum tentu merupakan kebenaran. Jangan man dipengaruhi oleh kebiasaan atau tradisi-tradisi yang sudah berlangsung sejak dulu, atau tafsiran-tafsiran yang tidak Alkitabiah. Ingat! ada Firman Tuhan yang perlu ditafsir dan ada yang tidak perlu ditafsir. Kebenaran Firman Tuhan tentang baptisan air ini tidak perlu ditafsir macam-macam, baik berdasarkan sejarah maupun berdasarkan pikiran manusia sendiri. Yang kita ikuti dan kita percayai adalah Alkitab sebagai Firman Tuhan, itulah kebenaran di atas segala kebenaran (Yoh. 17:17). Apa yang ditulis di dalam Alkitab, itulah yang kita ikuti. Tidak boleh ditambah atau dikurangi (Anns. 30:6: Why. 22:18-19).

Apa yang dikatakan Alkitab tentang baptisan ini? Di dalam Alkitab dituliskan bahwa baptisan itu dilakukan di tempat yang ada banyak airnya sehingga orang yang akan dibaptis itu bisa diselamkan di dalamnya sesuai dengan arti kata baptis (baptize) artinya diselamkan.

Ada beberapa kebenaran Firman Tuhan yang membuktikan bahwa baptisan air itu dilakukan dengan cara diselamkan ke dalam air yang banyak.
1.   Matius 3:16 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air (KJV:  went up = keluar) dan pada waktu itu juga langit terbuka dan la melihat Roh Tuhan seperti burung merpati turun ke atasNya.” Kata ^keluar” dari air itu menandakan bahwa airnya cukup banyak.

2.   Kisah Para Rasul 8:38 “Lain orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air (KJV:  went down), baik Filipus maupun sida-sida itu dan Filipus membaptis dia”

Kata turun ke dalam air itu juga menandakan bahwa airnya cukup banyak.

Kedua ayat di atas membuktikan baptisan air itu harus dilakukan di tempat yang mempunyai air cukup banyak sehingga seseorang itu bisa turun dan bisa ke luar lad dari air.


BAPTISAN AIR ADALAH SALAH SATU KEHENDAK TUHAN.
Baptisan air ini adalah salah satu kehendak Tuhan yang harus kita penuhi seperti Yesus yaitu pada saat Dia datang kepada Yohanes untuk dibaptis, walaupun Yohanes berusaha mencegahnya (Mat. 3:13-15), tetapi apa yang dikatakan Yesus? ‘’...... kita harus menggenapkan seluruh kehendak Tuhan!”

Kita tidak bisa menuruti kehendak Tuhan yang lain, tanpa menuruti kehendak Tuhan yang satu ini lebih dahulu! Kita harus mengikuti apa yang sudah diteladani oleh Yesus dalam hal baptisan ini. Kalau Yesus dibaptis dengan cara diselamkan, kitapun harus mengikutinya, supaya kita dapat disebut sebagai pengikut Kristus. Bahkan hal ini merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus yang harus kita taati. Karena itu baptisan air ini merupakan langkah awal dari ketaatan kita yang mutlak dilakukan oleh setiap orang yang telah mengaku percaya kepada Tuhan.

Kita percaya kepada satu Bapa, yaitu Bapa di Surga. Satu Tuhan yaitu Tuhan Yesus Kristus (I Kor. 8:6), itulah yang menjadi pengharapan dan panggilan kita sebagai orang yang percaya, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Bapa (Ef. 4:5-6). Jadi hanya ada satu baptisan yaitu apa yang terdapat di dalam Alkitab, tidak mungkin ada beberapa baptisan sehingga membingungkan orang-orang percaya sendiri.

Ad.2. BAPTISAN ROH KUDUS.
Baptisan Roh Kudus berbeda dengan percaya kepada Yesus Kristus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Baptisan Roh Kudus ini merupakan satu pengalaman tersendiri.
Tuhan Yesus menyuruh Para Rasul menanti akanjanji Bapa dimana Dia akan mengirim seorang Penolong yang lain (Yoh. 14:16) setelah Yesus dimuliakan (Yoh. 7:39). Dan penolong tersebut adalah Tuhan yang akan membaptis mereka. Janji ini diulangi lagi kepada murid- muridNya, menjelang saat-saat kenaikanNya ke Surga seperti ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:1-5.
Janji Yesus tentang baptisan Roh Kudus ini digenapi, tidak lama setelah Yesus naik ke Surga yaitu terjadi pada hari Pentakosta. Pada saat itu Allah mencurahkan Roh Kudus kepada murid-muridNya dan mereka mulai menerima baptisan Roh Kudus (Kis. 2:1-4). Baptisan Roh Kudus ini merupakan. suatu pengalaman yangjelas dan pasti. Karena itu orang yang mengalaminya dapat mengetahui dengan pasti. Apakah ia sudah menerima atau belum.

BAPTISAN AIR BERBEDA DENGAN BAPTISAN ROH KUDUS
Di dalam Kisah Para Rasul 1:5 dikatakan: “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Dan ayat Finnan Tuhan di atas, jelas terlihat bahwa antara baptisan air dengan baptisan Roh Kudus itu berbeda. Salah satu contoh : Pada saat Rasul Petrus berada di rumah Kornelius, orang-orang di rumah Kornelius mengalami baptisan Roh kudus, Padahal mereka belum dibaptis dengan air, tetapi pada saat Rasul Petrus berbicara, Roh Ku- dus turun dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Tuhan (Kis. 10:44-47).
Pada saat Rasul Petrus harus mempertanggungjawabkan pengalaman ini dihadapan para Rasul yang lain, dia berkata bahwa dengan adanya kejadian ini, dia teringat akan perkataan Tuhan Yesus yang mengatakan, “Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kis. 11:16). Dari dua kejadian ini kita dapat melihat bahwa baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu berbeda dan tidak bisa disamakan.

BUKTI/TANDA AWAL DARI BAPTISAN ROH KUDUS.
Tanda awal (initial evidence) dari baptisan Roh Kudus adalah “Berkata-kata dalam bahasa Roh” atau “bahasa lidah” (speaking in tongues). Hal ini dibuktikan oleh ayat-ayat Firman Tuhan (Mark. 16:17; Kis. 2:4; 1 Kor. 14:18). Contoh : Gerejadi Efesus, menerima baptisan Roh Kudus, dengan tanda awal, berkata-kata dalam bahasa roh.

Kisah Rasul 19:6 “Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bemubuat.”
Keterangan-keterangan ayat Firman Tuhan di atas menunjukkan bahwa satu-satunya bahwa bukti/tanda awal baptisan Roh Kudus adalah “berkata-kata dalam bahasa roh”. Ekspresi luar mungkin berbeda-beda. Ada yang berteriak-teriak, ada yang melompat-lompat atau menari tetapi yang jelas tanda pengenalnya adalah berkata-kata dalam bahasa roh.

Ada beberapa orang Kristen lebih menekankan bukti baptisan Roh Kudus pada : “Buah Roh” (Gal. 5:22-23). Memang hasil dari orang yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus adalah buah Roh yang pasti mengikutinya. Kitajuga dapat meragukan orang yang telah dibaptis dengan Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa roh tetapi tidak dapat mengeluarkan buah Roh.

BAPTISAN ROH KUDUS SEBAGAI PINTU MASUK PADA KARUNIA-KARUNIA LAINNYA.
Melalui pengalaman pribadi yang nyata hal ini akan lebih mudah dipahami. Mungkin ada diantara kita yang belum mengalaminya karena itu man kita mempelajari beberapa kebenaran Firman Tuhan tentang hal ini.

Setiap orang yang mengalami baptisan Roh Kudus, sebenamya pada saat itu mereka telah menerima kuasa (Kis. 1:8). Hal ini dapat kita pelajari dari kehidupan dan pelayanan para Rasul sebelum dan sesudah mereka mengalami baptisan Roh Kudus seperti ditulis di dalam Kisah Rasul pasal 2 dan seterusnya. Khususnya kita lihat di dalam Kisah Rasul pasal 4:31-33; 5:12-16. Di sini jelas terlihat bahwa pelayanan mereka disertai dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja dengan dahsyat sehingga terjadi banyak tanda-tanda heran dan mujizat. Demikianjuga dengan pengalaman yang dialami Paulus setelah Tuhan Yesus menampakkan Diri kepadanya. Setelah Ananias berdoa dan menumpangkan tangan di atas kepalanya, sejak saat itu Paulus penuh dengan Roh Kudus, dan selanjutnya di dalam pelayanannya diajuga dilengkapi dengan karunia-karunia lainnya yang terus-menerus ditambah-tambahkan kepadanya (Kis. 9:1-31).

Ad.3. BAPTISAN API.
Baptisan api ini tidak bermaksud bahwa orang-orang yang menga- laminya perlu dimasukkan ke dalam api secara hurufiah. Yesus pernah mengatakan kepada murid-muridNya bahwa belum waktunya bagi mereka untuk menerima baptisan yang akan segera diterimaNya (Mark. 10:38-39) dan hatiNya terasa begitu susah untuk menerima baptisan itu(Luk. 12:49-50). Baptisan macamapakah yang dimaksudkan Yesus? Tidak mungkin baptisan air karena pada saat Yesus mengatakan hal ini, Dia sudah dibaptis di dalam airoleh Yohanes Pembaptis dimana pada saat itu juga Roh Kudus turun ke atas Dia menyerupai seekor burung merpati (Mat. 3:13-17).

BAGAIMANA WUJUD DARI BAPTISAN API ITU?
Baptisan yang dimaksudkan Yesus ini adalah “baptisan api” seperti yang ditulis dalam Matius 3:11 yang berbicara tentang penderitaan dan kesengsaraan yang akan dialamiNya dan memang Yesus benar- benar menerima baptisan api ini dalam wujud cawan penderitaan yang sudah diminum oleh Yesus ketika Dia ditangkap, diadili kemudian disiksa, dipaku di atas kayu salib dan menyerahkan nyawaNya.

Baptisan api ini juga diterima oleh setiap orang percaya untuk menguji iman mereka supaya semakin mumi di hadapan Tuhan seperti emas yang diuji dengan api dimana kotoran atau unsur-unsur lain yang melekat pada emas itu dipisahkan/dikeluarkan sehingga tinggal emas mumi sehingga mudah dilenturkan atau dibentuk. Demikianjuga iman kita perlu diuji. Pada saat iman kita diuji, kita merasakan panasnya api itu sehingga membuat banyak orang tidak tahan bahkan mundur. Tetapi setelah berakhirnya masa-masa ujian ini, kita akan memperoleh satu sukacita yang luar biasa. Derita/dukacita diganti dengan sukacita. Meskipun pada mulanya mendatangkan dukacita, ini hanya bersifat sementara saja (1 Pet. 1:6-7), tetapi pada akhirnya kita akan bersukacita untuk selama-lamanya.

BAHAN DISKUSI

Pelajaran 6: Baptisan

I. PERTANYAAN PENUNTUN:
Setelah mempelajari pelajaran tentang “Baptisan”, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1.   Sebutkan tiga macam baptisan seperti yang ditulis di dalam Alkitab?
      Jelaskan secara singkat masing-masing artinya dengan kata-kata Saudara sendiri! __________________________

2.   Baptisan air yang bagaimana yang sesuai dengan Firman Tuhan? Buktikan dengan ay at-ayat Alkitab! ________________

3.   Buktikan bahwa antara baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu berbeda! Cantumkan juga ayat-ayat dari Firman Tuhan yang mendukung pendapat Saudara! ___________________

4.   Bacalah dengan teliti kasus di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan kasus tersebut.

      Joko berasal dari keluarga Kristen. Sejak kecil ia sudah aktif mengikuti kebaktian-kebaktian/ibadah bahkan ia sudah dibaptis (dipercik) sewaktu masih bayi. Ketika mulai de\vasa, ia pernah mengikuti sebuah KKR dan saat itu ia memenuhi panggilan pengkhotbah untuk maju ke depan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Pada saat ditumpangi tangan, ia mengalami baptisan Roh Kudus dan mulai berkata- kata dengan bahasa roh. Setelah peristiwa itu, kemudian ia ditantang untuk ikut dalam baptisan selam.

a.   Menurut pendapat Saudara, apakah Joko perlu ikut dalam baptisan selam? ————————————————————————————————

b.   Apakah sebelum seseorang dibaptis dalam air, dia bisa mengalami baptisan Roh Kudus? Buktikan dengan ayat-ayat yang mendukung.

c.   Berikan contoh-contoh lainnya yang hampir sama dengan kasus diatas! _________________________________

5.   Sebutkan arti hurufiah dan arti rohani dari baptisan air beserta ayatnya masing-masing. ______________________

6.   Apa bukti atau tanda awal dari baptisan Roh Kudus? (Sebutkan ayat-ayatnya). ___________________________

7.   Bagaimana Saudara member! penjelasan kepada orang lain, apabila mereka bertanya tentang baptisan apt? ———————————————

8.   Apa yang dimaksud dengan baptisan api? Bagaimana wujudnya? (Hubungkan dengan pengalaman Saudara sendiri) ————————

II. KESIMPULAN.
Buatlah satu kesimpulan tentang pelajaran “Baptisan” ini supaya bisa dipakai sebagai bahan pembicaraan pada minggu yang akan datang!


LAMPIRAN 3
Pelajaran 6: Baptisan
1. Baptisan Air.
Pertanyaan :    Kita dibaptiskan dalam nama siapa?
Jawab :            Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus (Rm. 6:3;
                        Kis. 2:38; Kis. 8:14-16; Kis. 10:45-48; Kis. 19:5).
Pertanyaan :    Kapan Baptisan Air harus dilakukan?
Jawab :            Segera setelah bertobat (Kis. 8:12,35-36; Kis. 16:33)
Pertanyaan :    Bagaimana tanggapan Saudara tentang penjahat di sebelah Tuhan Yesus yang tidak dibaptis tetapi dapat masuk Surga?
Jawab :            Ini merupakan suatu pengecualian karena situasi tidak memungkinkan bagi dia untuk dibaptis tetapi sebenar-nya dia sudah diselamatkan pada saat dia mengaku percaya kepada Yesus yang akan datang sebagai Raja (Luk. 23:42-43).

2. Baptisan Roh Kudus
Pertanyaan :    Siapa yang boleh menerima Roh Kudus?
Jawab      :       Yang memintanya (Luk. 11:13)
                        - BangsaYahudi dan bangsa-bangsa lain / kafir (Kis. 10:44-46)

Pertanyaan :    Bagaimana cara membaptiskan/menerima Roh Kudus?
Jawab      :       Dengan penumpangan tangan (Kis. 8:17; Kis. 19:6).
Pertanyaan :    Apakah orang yang tidak dibaptis Roh Kudus dapat hidup dipimpin oleh Roh dan sebaliknya?
Jawab      :       Hal ini tergantung dari keterbukaan orang tersebut terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam hidupnya dan ketaatan orang tersebut untuk terus menerus hidup di dalam pimpinan Roh Kudus (Gal. 5: 18, 25).

Sumber: buku Program Pemuridan Paket A
oleh: Pdt. Ir. Lokky S. Tjahja % Team
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar