Patung Karapan Sapi di Jalan Basuki Rachmat Surabaya
Patung Karapan Sapi Tak Akan Dibongkar
"Wali Kota Surabaya menolak tegas usulan AMPI untuk membongkar atau memindahkan patung karapan sapi. Jati diri kota tidak ditentukan oleh patung."
VHRmedia, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan tidak akan membongkar ataupun memindahkan patung karapan sapi di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Basuki Rahmat, seperti diusulkan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Surabaya.
Penegasan Wali Kota disampaikan saat menerima sejumlah perwakilan Pemuda Madura Jawa Timur, Jumat (16/11). Menurut Risma, selain memiliki nilai historis dalam perjalanan kota Surabaya, patung karapan sapi juga dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit. "Saya tegaskan, sampai kapan pun tidak akan membongkar patung karapan sapi."
Selain menegaskan tidak akan membongkar patung karapan sapi, Wali Kota juga meminta komitmen Pemuda Madura Jawa Timur untuk menjaga ketenangan dan keamanan kota Surabaya. Ia tidak ingin kota Surabaya menjadi rusuh.
Koordinator aksi Pemuda Madura Jawa Timur Badaruddin mengaku senang atas komitmen Wali Kota. Namun, pihaknya akan melakukan aksi lagi, jika AMPI atau elemen lain, melakukan aksi serupa.
Pemuda Madura Jawa Timur mendesak Polrestabes Surabaya segera menindaklanjuti laporan terkait perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan AMPI. "Kami menerima apa yang dikatakan Wali Kota. Namun, kami tetap meminta polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Badaruddin.
Sebelumnya, DPD AMPI Surabaya memprotes keberadaan patung karapan sapi di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Basuki Rahmat. Mereka meminta patung itu diganti patung pahlawan. Bahkan mereka menutup patung itu dengan kain hitam. Ketua DPD AMPI Yustya Yusuf mengatakan, penutupan patung karapan sapi adalah bentuk keprihatinan terhadap kota Surabaya yang kehilangan jati diri sebagai Kota Pahlawan. Patung karapan sapi di dua jalan utama itu kurang tepat dan harus dipindah ke Suramadu atau kawasan lain. (E4)
Foto: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima Pemuda Madura (VHRmedia / Yovinus GW)
Penegasan Wali Kota disampaikan saat menerima sejumlah perwakilan Pemuda Madura Jawa Timur, Jumat (16/11). Menurut Risma, selain memiliki nilai historis dalam perjalanan kota Surabaya, patung karapan sapi juga dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit. "Saya tegaskan, sampai kapan pun tidak akan membongkar patung karapan sapi."
Selain menegaskan tidak akan membongkar patung karapan sapi, Wali Kota juga meminta komitmen Pemuda Madura Jawa Timur untuk menjaga ketenangan dan keamanan kota Surabaya. Ia tidak ingin kota Surabaya menjadi rusuh.
Koordinator aksi Pemuda Madura Jawa Timur Badaruddin mengaku senang atas komitmen Wali Kota. Namun, pihaknya akan melakukan aksi lagi, jika AMPI atau elemen lain, melakukan aksi serupa.
Pemuda Madura Jawa Timur mendesak Polrestabes Surabaya segera menindaklanjuti laporan terkait perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan AMPI. "Kami menerima apa yang dikatakan Wali Kota. Namun, kami tetap meminta polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Badaruddin.
Sebelumnya, DPD AMPI Surabaya memprotes keberadaan patung karapan sapi di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Basuki Rahmat. Mereka meminta patung itu diganti patung pahlawan. Bahkan mereka menutup patung itu dengan kain hitam. Ketua DPD AMPI Yustya Yusuf mengatakan, penutupan patung karapan sapi adalah bentuk keprihatinan terhadap kota Surabaya yang kehilangan jati diri sebagai Kota Pahlawan. Patung karapan sapi di dua jalan utama itu kurang tepat dan harus dipindah ke Suramadu atau kawasan lain. (E4)
Foto: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima Pemuda Madura (VHRmedia / Yovinus GW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar