Kamis, 26 September 2013

Penelitian Gunung Padang

Penelitian Gunung Padang dengan Peledak Diprotes

TEMPO.CO Cianjur - Ketua Forum Peduli Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Zenal Arifin, mendesak, upaya penelitian harus segera dihentikan jika dibarengi dengan peledakan. Menurut Zenal, terdapat sedikitnya 12 lubang yang diduga merupakan tempat peledakan.
"Kami minta penelitian itu dihentikan. Baru terjadi satu kali peledakan di Kampung Gunung Padang RT 01 RW 08 yang merupakan kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang itu," kata Zenal di Cianjur, Rabu 11 September 2013.
Zenal mengaku, upaya peledakan itu tanpa melalui proses sosialisasi kepada masyarakat. "Saat ini masyarakat sendiri sudah tidak simpatik dengan penelitian Situs Gunung Padang jika dilakukan dengan upaya peledakan. Bahkan masyarakat saat ini dengan tegas menolak dilanjutkannya penelitian. Apa coba manfaat dan tujuannya peledakan itu?" tegasnya.
Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Nanang, tidak menampik jika pernah dilakukan peledakan di kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang oleh tim peneliti. Namun Nanang membantah jika peledakan menggunakan dinamit. "Peledakannya hanya menggunakan petasan. Saya tidak mengetahui tujuan peledakan itu. Sudah ada peledakan, tapi karena ada protes dari warga maka peledakan dihentikan dulu sementara," kata Nanang.
Nanang menyebutkan, izin dilakukannya peledakan itu dilakukan secara informal. Artinya, perizinan hanya di tataran rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW), belum tersosialisasikan kepada warga. "Saya juga tidak tahu berapa titik lubang yang dibuat. Yang saya tahu, tim peneliti itu membuat patok-patok, kemudian memasang tali rafia. Lalu ada kabel-kabel seperti itu. Kayaknya itu buat petasan. Tapi itu juga berdaya ledak rendah," terangnya.
Aksi dugaan peledakan di Situs Gunung Padang tersebut mengundang perhatian sesepuh Jawa Barat, Solihin Gautama Purwanegara. Mantan Gubernur Jawa Barat itu akan berupaya memfasilitasi warga yang kontra dengan tim peneliti.
"Kita akan mencoba memfasilitasi peneliti dengan warga mengenai peledakan di Situs Gunung Padang. Semestinya memang harus ada sosialisasi dan pendekatan terlebih dahulu kepada warga. Saya berharap jangan dulu ada aksi penolakan melanjutkan penelitian karena warga sendiri masih penasaran dengan misteri Gunung Padang yang belum terungkap," kata Solihin.
Namun Solihin juga menyayangkan jika memang terjadi aksi peledakan itu. Apalagi Situs Gunung Padang itu berada di daerah rawan bencana longsor. "Cukup rentan juga jika meledakkan dinamit di kawasan itu karena secara geografis berada di kawasan rawan bencana longsor," terangnya.
DEDEN ABDUL AZIZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar