Senin, 20 Mei 2013

Konflik Rumah Tangga

Atasi Konflik Rumah Tangga dengan Feng Shui

Oleh: Mauro Rahardjo & Lelyana Rahardjo
RumahCom – Terkadang pertikaian di dalam rumah bisa menghebat secara tiba-tiba pada waktu-waktu tertentu. Padahal biasanya keluarga tersebut hidup rukun dan damai.
Mungkin yang tidak disadari adalah pada saat terjadi konflik, Bintang-3 Pemicu Konflik ini berada di Pintu Masuk Rumah. Mungkin juga berada pada Kamar Tidur Utama dimana suami-isteri menghuni kamar tersebut.
Setiap tahun, bintang-bintang yang melambangkan energi positif dan negatif bergerak dari satu sektor ke sektor lainnya. Bagaimana pola distribusi bintang Fei Xing ini di tahun 2013? Hal itu digambarkan dengan pola Fei Xing sebagai berikut:

Di tahun 2013 ini terlihat Bintang-5 Kuning berada di tengah-tengah. Bintang-5 kuning ini dinamakan Wu Huang. Bintang ini ditakuti, karena membawa energi paling negatif di antara kesembilan bintang yang ada. Hal ini menyebabkan banyak ahli feng shui memperhitungkan bahwa 2013 ini merupakan tahun yang “tidak menentu” dan cenderung mengundang kemalangan bagi keluarga maupun negara.
Kita tidak mungkin mengabaikan kemungkinan ini. Oleh sebab itu, tahun 2013 ini sebaiknya kita “Bersikap dingin” dalam menghadapi fenomena kehidupan di sekeliling kita.

Kamis, 16 Mei 2013

Laksatif

Ketidaklancaran dalam proses buang air besar
 menyababkan perut terasa begah.
Laksatif adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasisembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. Dalam operasipembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau sembelit saja karena mempunyai efek samping.

Kelompok laksatif

  1. Pencahar pembentuk tinja (bulk laxative)
    Pencahar jenis ini umum beredar di pasaran, baik yang berasal dari serat alamiah seperti psyllium ataupun serat buatan sepertu metil selullosa. Keduanya sama efektif dalam meningkatkan volume tinja. Obat ini cukup aman digunakan dalam waktu yang lama tetapi memerlukan asupan cairan yang cukup.
  2. Pelembut tinja/feses
    Obat jenis ini dipakai oleh usia lanjut sebagai sebagai pelembut feses. Obat ini mempunyai efek sebagai surfaktan yang menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga dapat meresap dan feses jadi lembek.
  3. Pencahar stimulan/perangsang
    Contoh golongan ini adalah senna, bisacordil. Senna aman dipakai untuk usia lanjut.Efek obat ini menstimulasi dan meningkatkan peristaltik atau gerakan usus.
  4. Pencahar hiperosmoler (osmotic laxative)
    Mempunyai efek menahan cairan dalan usus dan mengatur distribusi cairan dalam tinja. Jenis ini mempunyai cara kerja seperti spon sehingga tinja mudah melewati usus. Jenis golongan ini seperti laktulosa dan sorbitol.
  5. Enema
    Enema dimaksudkan untuk merangsang terjadinya evakuasi tinja sehingga bisa keluar. Pemberian ini harus hati – hati pada usia lanjut karena sering mengakibatkan efek samping.
Laksatif digunakan untuk merangsang gerakan usus
atau melunakkan tinja untuk memudahkan
penderita sembelit dalam pembuangan tinja.

Kamis, 02 Mei 2013

Rajah wong lanang supaya wong wadon tresna (6)

batuk

Kenali batuk dan obatnya….


batukUhuk..uhukk..uhuk! Batuk nampaknya penyakit ringan, tapi kerapkali menjengkelkan. Jika batuk tadi bukan bagian dari suatu penyakit lain, misalnya TBC atau asma, batuk bisa diredakan dengan obat batuk tanpa resep. Tapi dengan banyaknya nama obat batuk yang beredar dan iklan yang gencar di televisi,  memilih obat bukan hal yang gampang.  Untuk bisa memilih dengan tepat, kita kenali dulu, yuk apa itu batuk dan apa saja jenisnya.
Batuk sebenarnya adalah refleks normal tubuh kita akibat adanya rangsangan dari selaput lendir di daerah tenggorok dan cabang tenggorok, yang bertujuan untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat asing yang menganggu. Jadi, merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh. Namun jika berlebihan memang jadi menjengkelkan.
Secara gampang, batuk dibedakan menjadi dua jenis, batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering biasanya bukan merupakan mekanisme pengeluaran zat asing, dan mungkin merupakan bagian dari penyakit lain. Batuk seperti ini tidak berguna dan harus dihentikan. Untuk ini ada obat-obat yang bekerja menekan rangsang batuk atau dikenal dengan nama antitusif. Beberapa obat yang termasuk jenis ini dan sering digunakan adalah dekstrometorfan, noskapin, dan kodein. Tetapi penggunaan noskapin dan kodein umumnya menggunakan resep dokter. Jadi jika batuk anda jenis kering, carilah obat-obat yang berisikan dekstrometorfan (baca komposisinya) atau berlabel antitusif.
Sebaliknya, batuk berdahak adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat-zat asing dari saluran nafas, temasuk dahak. Batuk ini sebaiknya tidak ditekan, supaya zat-zat asing itu bisa dikeluarkan. Obat-obat yang bisa membantu pengeluaran dahak disebut ekspektoran. Obat-obat ini biasanya juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi pengeluaran dahak. Selain itu ada juga obat-obat yang bisa membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan yang disebut mukolitik. Contoh obat-obat ekspektoran adalah amonium klorida, gliseril guaiakol, ipekak, dll. Sedangkan contoh obat mukolitik adalah bromheksin, asetilsisitein, dan ambroksol. Jadi, jika batuk anda berdahak, pilihlah obat-obat yang mengandung zat-zat seperti tersebut diatas.
Batuk yang disebabkan karena infeksi virus biasanya akan sembuh sendiri, tetapi batuk yang merupakan gejala infeksi pernafasan karena bakteri mungkin butuh waktu lebih lama dan memerlukan tambahan obat antibiotika. Batuk jenis ini biasanya ditandai dengan dahak yang banyak, kental dan berwarna kuning kehijauan. Kalau Anda mengalami batuk demikian tentu perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dari segi lamanya, batuk dibedakan menjadi batuk akut (< 3 minggu), batuk subakut (3-8 minggu), dan batuk kronis (> 8 minggu). Batuk akut dan subakut umumnya relative ringan dan bisa sembuh sendiri, walaupun seringkali perlu penanganan dengan obat batuk dan obat lain untuk mengurangi gejala dan menghilangkan penyebabnya. Sedangkan batuk kronis, perlu perhatian tersendiri karena batuk kronis biasanya adalah tanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat yang ditandai dengan batuk kronis, misalnya asma, TBC, gangguan refluks lambung, penyakit paru obstruksi kronis, sampai kanker paru-paru. Untuk itu, batuk kronis harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan penyebabnya itu.
Nah, kembali ke obat batuk. Sebagian besar produk obat batuk mencampurkan antara zat antitusif dan ekspektoran. Agak membingungkan memang, karena kerja kedua zat tersebut dapat dikatakan berlawanan. Hal ini mungkin didasarkan pada kenyataan bahwa walaupun batuknya berdahak, tapi kerapkali juga terlalu sering dan melelahkan pasien sehingga perlu ditekan.  Namun belakangan ini sudah mulai ada trend beberapa produsen untuk memproduksi obat batuk secara terpisah, yaitu antitusif dan ekspektoran. Untuk itu sebaiknya dipilih obat batuk yang sesuai dengan jenis batuk anda. Kalau perlu belilah dua macam obat batuk tadi dan simpan di kotak obat Anda, dan gunakan sesuai dengan jenis batuknya.

sumber: Zullies Ikawati's Weblog

Radang

Radang / Inflamasi

Radang (bahasa Inggrisinflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadappatogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadapinfeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histaminbradikinin,serotoninleukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:[1]
  • memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofaga
  • menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
  • mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebamdemam dll, yang disebabkan karena terjadi perubahan padapembuluh darah di area infeksi:
  • pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.
  • aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh darah.
  • kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan memungkinkan sel darah putih bermigrasi keendotelium dan masuk ke dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
dan kemungkinan disfungsi organ atau jaringan.

Rabu, 01 Mei 2013